Denpasar (bisnisbali.com) –Wali Kota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara memimpin langsung rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kota Denpasar yang dilaksanakan melalui teleconference, Selasa (28/7) di Gedung Geraha Sewaka Dharma Lumintang. Wali Kota Rai Mantra dalam arahannya meminta agar seluruh anggota gugus tugas baik di tingkat kota sampai desa dan kelurahan harus fokus dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.
Untuk memastikan hal ini secara rutin GTPP akan melakukan evaluasi mingguan mengenai perkembangan Covid-19. Desa/kelurahan diimbau tetap mendata warganya secara keseluruhan, baik itu warga asli maupun pendatang. Dikarenakan data ini sangat penting di dalam penanganan Covid-19, melihat Denpasar secara keseluruhan berada di zona risiko berwarna kuning (risiko rendah) sampai saat ini, walaupun masih ada beberapa yang berwarna orange (risiko sedang) dan merah (risiko penularan tinggi).
Rai Mantra menekankan, saat ini GTPP Covid-19 fokus pada penurunan tingkat penularan di masyarakat. Sehingga masyarakat bisa lebih cepat beraktivitas dan berproduktivitas yang aman Covid-19.
“Saat ini Kota Denpasar berada di zona oranye yang berarti tingkat i sedang, inilah yang harus terus kita efektifkan sehingga mampu menurunkan tingkat penularan,” ungkap Rai Mantra
Pun demikian Rai Mantra mengatakan kendati saat ini sudah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, penerapan protokol kesehatan masih menjadi kunci utama di masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan dengan penggunaan masker, physical distancing atau menjaga jarak, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan setiap saat. Serta yang juga tak kalah penting adalah menghindari dari kerumunan massa.
“Penerapan protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama di masyarakat untuk dapat terhindar dari penularan Covid-19 serta dapat lebih produktif dan aman Covid-19,” imbuh Rai Mantra.
Sementara Wakil Wali Kota Jaya Negara dalam arahannya menambahkan, sangat mengapresiasi para Satgas Covid di Denpasar yang selama ini sudah ikut serta bekerja di dalam penanganan Covid-19 dan turun langsung ke masyarakat yang terdampak maupun yang terkena Covid dengan memotivasi warga agar selalu mengikuti protokol kesehatan. Sehingga desa/kelurahan yang berada di dalam zona risiko tinggi bisa termotivasi didalam penanggulangan penyebaran covid.
“Yang terpenting saya berharap kepada desa/kelurahan untuk membuat sebuah peta per banjarnya dalam pemetaan kasus. Jadi nantinya setiap desa/kelurahan bisa tau warna risiko penyerbaran maupun penanganan covid selama ini. Dengan adanya pemetaan warna risiko ini kedepannya kita akan lebih mudah di dalam mengambil langkah-langkah maupun solusi dalam penanganan covid. Dengan kata lain nantinya di setiap banjar yang memiliki warna risiko hijau bisa menjadi percontohan bagi banjar yang berwarna kuning, orange maupun merah sebagai langkah penanganan Covid dengan cepat,” ungkap Jaya Negara.*wid