Pengusaha Wisata Tirta Siap Terima Wisatawan

engusaha wisata tirta atau bahari siap menerima wisatawan domestik maupun mancanegara di era tatanan kehidupan Bali era baru (new normal).

402
TIRTA - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa di sela-sela penerbitan e-sertifikat protokol kesehatan tatanan kehidupan Bali era baru usaha wisata tirta di Tanjung Benoa, Selasa (28/7) kemarin.

Mangupura (bisnisbali.com) –Pengusaha wisata tirta atau bahari siap menerima wisatawan domestik maupun mancanegara di era tatanan kehidupan Bali era baru (new normal).Standar mutlak wajib terkait protokol kesehatan sudah terpenuhi sehingga memberikan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung.

“Kami melihat pengusaha wisata tirta sudah siap memasuki tatanan era baru termasuk sertifikasi pariwisata yang di dalamnya mencakup penerapan standar protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa di sela-sela penerbitan e-sertifikat protokol kesehatan tatanan kehidupan Bali era baru usaha wisata tirta di Tanjung Benoa.

Ia mengatakan sesuai surat edaran Gubernur Bali terkait pelonggaran aktivitas diselanggarakan berdasarkan selektif, bertahap dan terbatas. Untuk itu perlu menyadarkan ke masyarakat terkait protokol kesehatan secara tertib dan disiplin. Harapannya dengan adanya pelonggaran aktivitas di sektor pariwisata ini, tidak akan menimbulkan transmisi baru yang akan membuat citra tidak baik.

“Karena itu kami bersama jajaran stakeholder pariwisata, memastikan penerpaan tatanan era baru ini bisa diterapkan bagus dengan sertifikasi new normal bagi anggota Gahawisri Badung,” ujarnya.

Sertifikat ini akan bisa menjadi modal kepercayaan bagi wisatawan domestic maupun travel agent di luar negeri bahwa Bali benar-benar siap dan sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan wisatawan. Sebab para wisatawan yang datang ke Bali sangat mempertimbangkan faktor clean, health dan safety.

Hal sama dikatakan Ketua DPD Gabungan Usaha Wisata Tirta (Gahawisri) Bali, I.B. Agung Partha Adnyana. Kata dia, standar mutlak sudah dipenuhi anggota sehingga memberikan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung.

“Saat ini anggota siap semua, sebab orang datang ke Bali karena trust, bukan harga murah. Walaupun pengusaha tirta jual murah pun tamu tidak akan ada datang tanpa adanya trust,” jelasnya.

Oleh karenanya melalui sertifikasi bagi pengusaha tirta dalam upaya memberikan trust kepada wisatawan dan proses tidak instan. Memberikan pula kepercayaan ke market yang datang ke Bali aman untuk menikmati wisata tirta.

“Prediksi 31 Juli 2020, pariwisata akan dibuka bagi wisatawan domestik. Kendati tidak serat merta wisatawan domestik datang, kita tetap buka dulu sambil menata dan merapikan secara proposonal destinasi di Bali,” ungkapnya.

Begitu pula disampaikan Nyoman Wana Putra, sebagai Ketua DPC Grahawistri Badung. Menurutnya, menyambut era baru, anggota di Tanjung Benoa sudah siap melakukan prosedur dan protokol pemerintah terkait tatanan kehidupan era baru. “31 Juli 2020 akan mulai. Kami dari sisi anggota sudah siap melayani sesuai prosedur kesehatan dan tinggal melihat situasi serta kondisi wisatawan yang datang ke Bali,” jelasnya.

Kesiapan dari sisi thermo gun, sabun cuci tangan, sanitizer, APD sesuai ketentuan. Anggota siap melayani wisatawan sehat, sementara tamu yang bergejala akan diarahkan ke mana mengingat pihaknya sudah kerja sama dengan rumah sakit dan klinik. Selain itu wisatawan akan diatur dengan jarak dan selalu menggunakan masker.

Sementara itu pemilik Rai Water Sports and Diving, A.A. Raka Bawa menyebutkan telah siap menerima kedatangan wisatawan dengan mengikuti aturan pemerintah. Kendati demikian pihaknya berharap pemerintah pusat maupun Bali dapat membantu dalam permodalan dalam bentuk pinjaman lunak mengingat pendapatan selama pandemic zero.*dik