Denpasar (bisnisbali.com) –Bermain layang-layang bagian daya tarik budaya yang bisa dinikmati masyarakat dan wisatawan yang berlibur ke Bali. Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Wilayah Bali, Dr. I Putu Anom M.Par., mengatakan, hanya pelestarian budaya layang-layang agar tetap mengikuti aturan sehingga kenyamanan masyarakat dan wisatawan di Bali tetap terjaga.
Diungkapkan, memasuki tatanan kehidupan normal baru, masyarakat khususnya kaum generasi marak bermain layang-layang. Budaya layang-layang ini sangat erat kaitannya dengan budaya Hindu dengan filosofi Rare Angon.
Ia menjelaskan, dalam kaitan dengan pelestarian budaya, bermain layang-layang harus dilakukan secara berhati-hati. Masyarakat dalam melestarikan budaya melayangan ini mesti mengikuti aturan yang ada.
Putu Anom mencontohkan, bermain layang-layang mesti dilakukan pada lapangan yang luas. Ini agar tidak menimbulkan gangguan aktivitas publik.
Sektor pariwisata Bali tentu akan sangat menyayangkan adanya kasus tali layang-layang menjerat pengendara kendaraan bermotor, apalagi tali layang-layang melintang sampai menimbulkan korban meninggal dunia.
Mantan Dekan Fakultas Pariwisata Unud ini melihat layang-layang juga sempat merusak gardu induk PLN. Pemadaman listrik dan tali layang-layang tidak hanya mengganggu kenyamanan masyarakat dan wisatawan. Bermain layang layang ini tentu sudah melenceng dari pelestarian budaya dan ini bisa menjadi pencitraan negatif bagi pariwisata Bali,” jelasnya.
Menurutnya, agar tidak mengganggu aktivitas publik bermain layang-layang juga dilarang dilakukan dekat bandara. Ini bisa mengganggu lalu lintas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dalam tatanan kehidupan normal baru, pariwisata Bali mesti menampilkan kebersihan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan. “Untuk bermain layang-layang tidak boleh mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat dan wisatawan,” katanya.
Putu Anom menambahkan, setelah Bali dibuka untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, pariwisata Bali akan kembali menggeliat. Wisatawan yang berlibur ke Bali juga ingin menyaksikan budaya layang-layang secara aman dan nyaman. *kup