Amlapura (bisnisbali.com) –Sebelum penerapan new normal di sektor pariwisata, kesiapan kalangan manajemen, pengelola, baik destinasi atau pun hotel dan restoran, mesti diverifikasi terlebih dahulu. Mereka yang sudah siap atau lulus verifikasi akan diberikan sertifikat terverifikasi.
Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Ketut Sedana Merta menyampaikan, lebih dari 800 hotel dan restoran akan diverifikasi di Karangasem. Untuk tugas verifikasi itu, dibentuk tim terpadu. Selain dari kalangan asosiasi misalnya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dinas Pariwisata, Pol PP, Â Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga unsur kepolisian.
Tim verifikasi di Karangasem sudah bergerak Selasa lalu, dan pekerjaan mereka berlanjut. Destinasi atau objek wisata yang pertama dikunjungi yakni Taman Tirtagangga, dilanjutkan ke Pesona Bukit Lempuyang yang di dunia pariwisata internasional dikenal sebagai heaven gate atau pintu surga, dan seterusnya seperti Puri Karangasem dan Taman Sukasada Oejoeng. Rencananya di Taman Tirtagangga, Jumat (9/7) besok dijadikan lokasi peresmian era baru atau new normal di sektor pariwisata. Peresmian era baru pariwisata di Tirtagangga direncanakan dilakukan Wagub Bali yang juga Ketua PHRI Bali, Cokorda Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Sertifikat verifikasi untuk destinasi Tirtagangga akan diserahkan langsung Cok Ace. ‘’Persiapan pembukaan destinasi wisata di Karangasem, sudah lama dipersiapkan. Saat itu, kami mengundang kalangan asosiasi seperti PHRI, Gahawisri, serta  pengelola destinasi. Saat itu, mereka sudah dianjurkan segera mempersiapkan diri dengan penyediaan prasarana protokol kesehatan,’’ ujar Sedana Merta.
Ketua BPC PHRI Karangasem Wayan Kariasa, ikut dalam tim verifikasi itu. Dia mengatakan, untuk hotel dan restoran saja, sedikitnya 800 lokasi yang harus diverifikasi. Selain itu, di Karangasem ada 77 destinasi wisata. Mereka diberikan ceck list, guna diisi, mengenai ketersediaan prasarana protokol kesehatan, seperti sarana atau tempat mencuci tangan berupa kran air dengan sabun, adanya petugas yang mengukur suhu badan tiap orang yang masuk hotel atau restoran, berupa thermogun, hand sanitizer, sementara tempat duduk di ruang tamu atau ruang tunggu tamu, jarak tempat duduk diatur dan sebagainya. ‘’Karena banyak yang harus diverifikasi tim, untuk sementara diprioritaskan objek yang sudah terkenal dan sebelumnya dikenal sangat ramai pengunjung, seperti Taman Tirtagangga, Pesona Bukit Lempuyang, Besakih, Taman Edelweis di wilayah Desa Besakih, Taman Harmoni, Desa Tenganan Pageringsingan. Itu kita maksimalkan dulu, dan yang lainnya melakukan verifikasi mandiri,’’ papar Kariasa yang juga Ketua Badan Promosi Wisata Karangasem itu.
Kadis Pariwisata Sedana Merta meyakini, kalangan hotel dan restoran sudah siap dengan prasarana dan menjalankan protokol kesehatan dalam rangka pembukaan pariwisata pada era baru ini. Menurutnya, yang nanti agak perlu perhatian, pura sebagai daya tarik, baik di Besakih atau pun Lempuyang. ‘’Untuk heaven gate Lempuyang, Selasa (7/7) langsung dikunjungi Asita Bali,’’ ujar Sedana Merta.
Sedana Merta mengatakan, untuk sementara pembukaan pariwisata era baru ini, kunjungan lebih banyak untuk wisatawan lokal. Sementara, wisatawan mancanegara masih jauh. Sebab, penerbangan juga belum dibuka normal. Dihubungi di tempat terpisah sebelumnya, salah seorang pengelola objek, yakni Ida Made Alit mengatakan, dengan kesiapan selama ini, yang penting destinasi dibuka dulu. Entah yang berkunjung wisatawan lokal, yang penting dibuka dulu. Sebab, untuk wisman pasti akan lama datangnya, Juli dibuka sektor pariwisata dalam situasi  new normal, Oktober atau Desember tahun ini belum tentu ramai yang berkunjung. Saya kira, kunjungan wisman, masih lama,’’ papar Manajer Taman Sukasada Oejoeng itu.
Sementara itu, dari pantauan di sejumlah destinasi wisata di Karangasem, situasi masih tampak sepi dari kunjungan wisatawan, seperti di Taman Tirtagangga, Taman Oejoeng, serta objek seperti rumah pohon Temega. *bud