Gianyar (Bisnis Bali.com)-
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar menggandeng Yayasan Bumi Sasmaya bertekad mewujudkan TPS 3R , manajemen pengelolaan sampah mandiri skala desa di Desa Siangan, Kecamatan Gianyar. Plt Kepala DLH Wayan Kujus Pawitra, di sela-sela Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dengan Prinsip 3R, di Wantilan Desa Siangan, Sabtu (27/6) mengatakan tekad mewujudkan TPS 3R atau ini seiring semangat masyarakat Desa Siangan mewujudkan desa bersih dan sehat melalui Komunitas Melangge, Desa Siangan.
Kujus Pawitra memaparkan, sampah apabila tidak diurus, tidak dikelola dengan baik cepat atau lambat akan menimbulkan masalah bahkan bisa menjadi musibah Hal itu bisa dilihat munculnya pro kontra pembuangan sampah di TPA Suwung, hingga Kabupaten Badung kelabakan.
Sebaliknya apabila sampah dikelola dengan manajemen yang baik dan benar bisa menjadi manfaat, menambah rejeki, lingkungan bersih dan hidup menjadi lebih baik. Ia sangat bangga dengan pendirian Komunitas Melangge Desa Siangan yang telah bergerak. “Keberadaan komunitas ini membuktikan kesadaran masyarakat Siangan sangat baik, dan harus disupport oleh banyak pihak,” jelasnya.
Kujus Pawitra menegaskan, rancang bangun TPS 3R didasari konsep pengelolaan sampah dari DLH Gianyar. Konsep ini yakni pengelolaan sampah dari sumber rumah tangga dan lingkungan sekitar.
Selanjutnya pelayanan penanganan sampah antara lain pengambilan, pengangkutan dan terakhir, di hilir yakni di TPA Temesi. Di TPA ini, Pemkab Gianyar bekerjasama dengan ITB Bandung untuk mewujudkan TPA modern berbasis teknologi terbarukan.
Pengelola sampah secara modern di TPA Temesi akan di mulai penggarapan Tahun 2021. Ini sedang dilakukan perluasan dan penataan lahan, paling lambat dalam 3 tahun kedepan TPA Temesi yang dikelola secara modern bisa rampung. “Harapan nanti, TPA ini hanya akan nampung residu, sedangkan sampah organik akan dikelola bernilai ekonomis di TPS 3R sekala desa,” papar Sekretaris DPRD Gianyar ini.
Dengan nada serius, Kujus Pawitra menyatakan kebanggaannya pengelolaan sampah sebagaimana dirintis Komunitas Melangge Siangan. Dia berjanji managemen pengelolaan sampah oleh komunitas mesti disempurnakan. DLH siap untuk menguatkan semangat komunitas untuk mewujudkan Desa Siangan bersih. “Sesuai arahan Pusat, untuk pengelolaan sampah skala desa, sebagaimana TPS 3R seperti di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, diresmikan Bupati Gianyar, sebelumnya,” tegasnya.
Ke depan, lanjut Kujus Pawitra, Bupati Gianyar dalam acara rapat dengan para perbekel telah mengkordinasikan, menegaskan akan membuat peraturan tentang desa wajib tangani sampah secara mandiri.
Pendampingan pengelolaan sampah dari Bumi Sasmaya, Adiel Chrissetia mengatakan, yayasan siap mewujudkan visi misi berupa pembangunan fasilitas pengelolaan sampah. Kata kuncinya adalah dukungan dan keseriusan masyarakat. “Tanpa dukungan masyarakat di sini, tentu kami tidak bisa berbuat apa apa,” ujarnya singkat.
Kujus Pawitra menambahan yayasan ini siap membantu melakukan pendampingan dan pembiayaan pembangunan TPS 3R sekitar Rp 500 juta. Dana ini untuk biaya bangunan, peralatan, kecuali pengadaan tanah.
Konsultan DLH Gianyar Ketut Suarnaya mengatakan, dari hasil kajiannya selama pendampingan di desa , produksi sampah di Siangan mencapai 5,5 ton per hari. Jika ini tak dikelola dengan baik, ini tentu akan menimbulkan dampak lingkungan yang sangat parah. “Jika dulu pengelolaan sampah dengan model kumpul, angkut, buang, sekarang, metode itu sangat salah, kita harus kelola sampah di sumber, sedangkan yang nantinya dibawa ke TPA Temesi hanyalah residu.
Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dengan Prinsip 3R, di Wantilan Desa Siangan, diikuti Perbekel Siangan I Ketut Berata, prajuru dinas dan adat, para bendesa, PKK, pemuda, Komunitas Melangge Siangan. *Kup