Denpasar (bisnisbali.com)-Di tengah pandemi covid-19, produksi pertanian hingga saat ini belum ada kendala. Mulai dari tenaga kerja, bibit, pupuk dan pendukung lainnya masih terpenuhi, sehingga produksi lancar dan kebutuhan pangan masih terpenuhi.
Ketua Forum Petani Muda Bali AA Gede Agung Wedhatama P, Jumat (26/6) kemarin, mengatakan, serapan pasar yang justru turun, sehingga terjadi pengurangan jumlah produksi oleh petani. “Saat ini malah produksi yang dikurangi karena terjadi over suplay. Kita bisa lihat serapan sektor pariwisata saat ini minim, termasuk restoran warung makan jarang buka dan daya beli masyarakat juga lesu. Hal ini membuat saat ini kita hanya menyasar pasar ritel,” ungkapnya.
Minimnya serapan, lanjut Agung Wedha membuat sebagian besar petani saat ini mengurangi jumlah produksi atau lebih memproduksi kebutuhan pasar. Beberapa jenis pangan lainnya bahkan tidak ditanam kembali, seperti seperti jenis sayuran selada, paprika dan sebagainya yang selama ini menyasar sektor pariwisata. “Petani kebanyakan menanam jenis sayur lainnya, seperti kol, terong dan sebagainya yang memang menjadi kebutuhan pasar,” jelasnya.
Dalam hal produksi, dikatakannya, tidak ada kendala, baik dari segi bibit, pupuk dan lainnya masih aman. Dia juga mengatakan untuk konsumsi masyarakat, sejauh ini masih aman dan tidak ada kekhawatiran akan kekurangan bahan pangan.
Disinggung terkait pengiriman antar pulau, Agung Wedha mengatakan masih bisa berjalan. Hanya di luar Bali juga saat ini dikatakannya over suplay, yang selama ini tidak sedikit pasar produk pertanian di Bali juga menyasar sektor pariwisata di Bali. *wid