Denpasar (bisnisbali.com) –Pemerhati ekonomi dan perbankan, IB Kade Perdana mengatakan saatnya masyarakat dan pemerintah di Bali mengambil hikmah agar mampu merubah musibah menjadi berkah dengan melakukan mulat sarira (introspeksi diri). Saatnya UMKM melakukan pembenahan dan mulai menggunakan pemasaran berbasis teknologi atau online.
“Sebagaimana yang telah dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster yang telah mewacanakan menyeimbangkan sektor pariwisata dengan sektor pertanian dengan mengapresiasi dan merevitalisasi peran subak dan sektor kerajinan rakyat,” katanya di Sanur, Selasa (23/6).
Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Bali Bidang Fiskal dan Moneter ini termasuk juga dengan memberdayakan dan meningkatkan peran perusahaan daerah, lembaga keuangan yang ada di Bali, LPD dan BPD Bali khususnya dengan menggali serta mengeksekusi potensi lainnya. Bila semuanya bisa dikelola dengan dengan baik positif dan kondusif serta covid-19 corona sudah bisa dikendalikan dan berakhir tidaklah ada alasan perekonomian Bali tidak bisa bangkit kembali.
Ia mengakui sebagian besar kegiatan perekonomian di Bali digerakkan oleh usaha mikro kecil menengah. Sayangnya sektor ini sudah paling awal terpuruk karena tidak ada aktivitas sosial masyarakat akibat wabah covid-19 membuat perekonomian Bali makin terpuruk. Banyak hotel yang sudah melakukan gerak cepat memutuskan hubungan kerja atau merumahkannya bahkan sudah banyak hotel yang hendak dijual karena sudah tidak lagi profitable.
“Oleh karenanya, pelaku UMKM di bidang kebutuhan pokok dan atau kuliner agar bisa eksis hendaknya memafaatkan teknologi digital online dan fasilitas mobile banking dalam bertransaksi sambil menunggu redanya wabah virus covid-19,” saran mantan Dirut Bank Sinar ini.
Bagi pelaku UMKM yang mempunyai kewajiban kepada bank bisa mendatangi banknya untuk meminta penjadwalan kembali utang-utangnya bisa juga dilakukan dengan minta pendampingan melalui Kadin Provinsi Bali membantu memediasinnya dengan pihak bank.*dik