Denpasar (bisnisbali.com) –Meski di tengah pandemi ini usaha Event Organizer (EO) masih belum bisa berjalan, diyakini akan kembali pulih saat new normal (era baru) nantinya. Namun pelaku usaha diharuskan bangkit dan mampu beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan pascakembalinya aktivitas masyarakat nanti.
Salah seorang pelaku usaha EO, Yos Darmawan mengakui, di tengah pandemi Covid-19 saat ini kegiatan pertemuan banyak dialihkan dengan penggunaan metode virtual (maya). Hal ini tentunya membuat usaha yang bergerak di bidang EO kehilangan peluang.
“Saat ini virtual meeting menjadi salah satu metode pertemuan yang umum dilakukan oleh masyarakat baik untik aktivitas formal ataupun untuk aktivitas nonformal. Metode memang menjadi solusi bagi masyarakat di masa pandemi ini, karena adanya kebijakan untuk melakukan jaga jarak sosial dalam upaya memutus penularan virus,” jelasnya, Rabu (17/6).
Meski demikian, untuk kedepannya, Yos tetap optimis EO akan tetap tumbuh di penerapan era baru baru. Karena menurutnya masyarakat akan tetap ingin melakukan aktivitas berkumpul secara fisik dan menyelenggarakan beragam kegiatan yang mendatangkan banyak orang.
Tentunya, menurut Yos, akan ada perbedaan-perbedaan yang harus diikuti oleh pelaku EO. Pascaditerapkannya era baru nantinya, pelaku bisnis EO juga harus beradaptasi dengan adanya protokol kesehatan yang akan menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat. Selain kesehatan hal yang harus tetap diperhatikan adalah kebersihan dan keamanan. “Selama ini faktor kebersihan memang sering luput dari perhatian penyelenggara EO, namun untuk era baru ini pemilik bisnis harus mampu beradaptasi, karena jika tidak masyarakat akan pergi dan menggunakan jasa yang lain,” imbuhnya. *wid