Denpasar (bisnisbali.com) –Dalam kondisi Covid-19, Kadin Bali mendukung program pemerintah untuk menumbuhkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dan menggeliatkan ekspor produk UKM Bali. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali, Made Ariandi didampingi Wakil Ketua Kadin Bali Bidang Logistik dan Forwarder, A.A. Bayu Joni , mengatakan untuk memperlancar kegiatan ekspor pemerintah diharapkan memberikan kemudahan akses pengiriman barang ekspor melalui jalur darat maupun jalur laut.
Diungkapkannya, Presiden Jokowi meyakinkan pelaku usaha di Indonesia akan membantu memperlancar pengiriman barang ekspor. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah diharapkan bisa memberikan kemudahan akses guna memperlancar akses pengiriman barang ekspor dari Bali.
Ariandi menjelaskan jalan Denpasar-Gilimanuk sudah dibenahi secara maksimal oleh pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Bali. Ini tentu memudahkan pengiriman produk ekspor Bali melalui jalur darat.
Ia melihat ribuan angkutan barang menggunakan jalur Denpasar-Gilimanuk. Sementara armada truk peti kemas yang membawa produk ekspor UKM Bali melalui jalur Denpasar-Gilimanuk 30-40 truk per hari.
Menurutnya, dalam masa Covid-19 dan era tatanan new normal, waktu pengiriman produk ekspor melalui jalur darat memang kurang tepat dibatasi karena akan menghambat pengiriman produk UKM Bali ke pasar ekspor. Sebaliknya Kadin Bali mendukung program pemerintah mengatur angkutan barang dari luar melewati Bali melalui jalur darat.
Ariandi juga mendukung program pemerintah mengoptimalkan pengiriman produk ekspor Bali melalui jalur laut. Hanya saja kapal yang akan digunakan untuk mengangkut peti kemas produk ekspor Bali disesuaikan dengan kebutuhan Bali.
Ia menilai untuk mendukung ekspor Bali pemerintah mesti menyediakan kapal dengan kapsitas 30-40 peti kemas. Ini akan mempercepat pengangkutan produk ekspor UKM Bali.
Transportasi laut ini bisa diatur kapal datang pagi, selanjutnya menjelang siang atau sore kapal bisa mengangkut produk UKM Bali ke Surabaya tepat waktu. ” Jika kapal terlalu besar, maka kapasitas akan banyak kosong sehingga bisa merugikan pemilik kapal,” jelasnya.
Made Ariandi menambahkan untuk memperlancar produk UKM Bali, pemerintah mesti memperlancar akses pengiriman barang melalui jalur darat maupun jalur laut. Dengan dukungan kemudahan akses transportasi laut dan transportasi darat, ekspor Bali semakin lancar maka ekonomi Bali dalam masa new normal akan bangkit dan berkembang. *kup