Wayan Regep, Dukung ”New Normal”

POLITISI yang juga pengusaha, Wayan Regep, S.H., mendukung gagasan pemerintah pusat  untuk secara bertahap menuju new nomal.

346

POLITISI yang juga pengusaha, Wayan Regep, S.H., mendukung gagasan pemerintah pusat  untuk secara bertahap menuju new nomal. “Tanpa mengesampingkan protokol kesehatan untuk menangkal penyebaran corona virus desease (covid-19), new normal secara bertahap perlu diterapkan,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung tersebut saat ditemui.

Menurut Ketua Komisi I ini, pemerintah kabupaten/kota di Bali perlu mengkaji sektor-sektor apa saja yang kiranya bisa menuju new normal. “Artinya kembali ke kehidupan normal baru dengan melanjutkan protokol kesehatan dalam menangkal wabah mematikan ini,” ujar politisi kelahiran 22 Agustus 1969 ini.

Sektor mana yang sudah bisa dinormalkan? Menurut sarjana hukum alumni Untab Tabanan ini, pertama tentu saja sektor ekonomi terutama transaksi lokalnya. Dia menunjuk pasar sebagai pusat bertemunya penjual dan pembeli serta pasar modern. “Dengan begitu, tingkat ekonomi masyarakat akan kembali terangkat,” ujarnya.

Bagaimana dengan sektor pariwisata? Menurut ayah dua anak kelahiran Kuwum ini, sektor pariwisata pun sudah bisa menuju new normal secara bertahap. Misalnya sejumlah objek wisata mulai dibuka untuk menyasar warga lokal Bali yang sudah jenuh dalam karantina. Selanjutnya bisa menyasar wisatawan domestik dari daerah yang bukan zona merah. “Sekali lagi new normal tanpa mengesampingkan protokol kesehatan dalam menangkal covid. Hal ini penting mengingat hingga kini masih ada penambahan kasus-kasus positif baru. New normal namun tetap ketat dalam protokol kesehatan,” tegas Regep yang juga Bendesa Adat Kuwum tersebut.

Bagaimana dengan sektor pendidikan? Menurutnya, sektor ini pun sudah bisa melakukan new normal secara bertahap. Terhadap kemungkinan ruang kelas menjadi kendala, Regep memberikan alternatif, pendidikan tak mesti di dalam kelas. “Setengah bisa belajar di dalam kelas, setengahnya lagi bisa belajar di lapangan,” katanya sembari menambahkan, dengan begitu protokol kesehatan di dunia pendidikan pun bisa berjalan dengan baik. *sar