Denpasar (bisnisbali.com) –Perbankan mengakui sudah siap untuk memasuki fase kenormalan baru atau new normal di masa pandemic covid-19 ini. Bank akan mengikuti semua petunjuk dari pemerintah bagaimana mengantisipasi skenario the new normal, termasuk berupaya meningkatkan layanan lebih mengarah ke digital.
“Sejak awal kami sebenarnya sudah menyiapkan beberapa rencana atau strategi agar siap menghadapi kondisi ke depan. Termasuk, saat memasuki kenormalan baru di tengah covid-19 ini,” kata Branch Manager Bank Mega Ardhana Febrinaji di kawasan Teuku Umar, Kamis (28/5).
Ia mengatakan persiapan apa yang diutamakan tentunya prinsipnya sesuai protokol resmi covid-19 terkait kesehatan dengan menyediakan kran cuci tangan, thermo gun, hand sanitizer. Untuk pegawai WFO untuk membantu melayani nasabah dan juga untuk mengurangi antrian atau penumpukan nasabah. Begitupula terkait physical distancing antrian dan juga meja kerja karyawan. Bank juga mewajibkan penggunaan masker untuk staf dan nasabah.
“Ke depan kita siapkan accrilic untuk pembatas antara nasabah dan staf pelayanan dan teller,” ujarnya.
Sementara dari sisi pelayanan operasional, bank meningkatkan digitalisasi dalam aktivitas operasional dan layanan. Saat fase new normal akan menjadi peluang bagi bank untuk meningkatkan teknologi dan pelayanan kepada nasabah, dari konvensional ke digital. Masyarakat pun didik untuk makin biasa menggunakan layanan bank berbasis digital.
“Mengarahkan nasabah untuk menggunakan mobile banking atau cashless. Kami akan luncurkan M-SMILE aplikasi mobile banking terbaru Bank Mega,” ucapnya.
Mengarah ke digital mengingat new normal atau hidup berdampngan dengan corona akan mewajibakan adanya jaga jarak dan mendorong orang tetap di rumah. Oleh karenanya bank memperkuat layanan digital, juga mengembangkan komunitas digital dengan menumbuhkan transaksi di berbagai layanan elektronik.*dik