Tabanan (bisnisbali.com) –Sejumlah pengelola daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Tabanan mulai kelimpungan untuk menanggung biaya perawatan dikawasan obyek wisata. Betapa tidak, sejak ditutup sementara per 30 Maret 2020 hingga saat ini, selama kurun waktu itu pula DTW di Tabanan ini nihil pendapatan.
“Selama tutup sementara kami di DTW selalu melakukan perawatan disekitar kawasan obyek. Harapan kami, ketika nanti dibuka kembali, keindahan obyek sekaligus kenyaman pengunjung atau wisatawan juga tetap terjaga berada di kawasan wisata,” tutur Manager DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika, Jumat (15/5).
Terangnya, biaya perawatan ini diantaranya mencakup perawatan tanaman dan penataan taman, mengingat DTW Ulun Danu Beratan ini selain menonjolkan keindahan danau juga memiliki banyak jumlah dan jenis tanaman yang di kembangkan di luasan empat hektar. Selain itu imbuhnya, ada biaya untuk petugas piket, sehingga jika di total biaya oprasional yang harus ditanggung DTW mencapai lebih dari ratusan juta per bulan.
Jelas Mustika, saat ini memang untuk biaya oprsional masih bisa menggunakan pendapatan dari tahun sebelumnya, namun kondisi itu kemungkinan tidak bertahan lama seiring dengan nihilnya pemasukan ke DTW sekarang ini. Akuinya, kemungkinan sisa dari pendapatan yang ada ini hanya bisa untuk menutupi kebutuhan biaya oprasional hingga Juni 2020 nanti, sehingga setelah Juni nanti jika kondisi obyek masih ditutup sementara maka biaya oprasional untuk perawatan di kawasan, dipastikan tanpa anggaran.
“Kami disini sudah sepakat dengan karyawan untuk ngayah (tanpa dibayar) melakukan perawatan di kawasan obyek,” ujarnya.
Sambungnya, meski siap ngayah dalam melakukan perawatan obyek, pihaknya berharap sebagai DTW penyumbang terbesar PAD Kabupaten Tabanan setelah DTW Tanah Lot, pemerintah Kabupaten Tabanan bisa ikut meringankan beban untuk menanggung biaya oprasional di kawasan selama tutup sementara ini. Katanya, jangan hanya diperhatikan pada saat oprasionalnya saja untuk bisa menopang pencapaian target PAD, namun juga dibantu juga ketika DTW nihil pendapatan.*man