Sabtu, November 23, 2024
BerandaBadungHari Pertama PKM, Pasokan Lancar, Aktivitas Pasar Tradisional Lengang

Hari Pertama PKM, Pasokan Lancar, Aktivitas Pasar Tradisional Lengang

Hari pertama penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Kota Denpasar, terpantau aktivitas di pasar tradisional sedikit lengang, terutama di pasar terbesar di Bali yaitu Pasar Badung.

Denpasar (bisnisbali.com) –Hari pertama penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Kota Denpasar, terpantau aktivitas di pasar tradisional sedikit lengang, terutama di pasar terbesar di Bali yaitu Pasar Badung. Pasokan barang ke pasar masih aman, sama sekali tak ada kendala.

Salah seorang pedagang bumbu dapur Ni Wayan Wandri saat ditemui, Jumat (15/5)  mengaku, pasokan bumbu dapur masih lancar. Harga pun normal. Terkecuali bawang merah yang masih tetap tinggi yaitu Rp50.000 per kilogram. “Kalau bawang putih dan cabai rawit ataupun lombok (cabai besar) masih normal,” terangnya.

Pedagang lainnya Sang Ayu Anggawati yang menjual buah-buahan juga mengatakan hal yang sama. Pasokan tidak ada kendala, hanya dirinya yang mengurangi jumlah barang yang disediakan dikarenakan masih melihat situasi. “Saya belum berani menyediakan stok seperti biasanya. Kurangi stok dulu. Masih melihat situasi, takutnya pasar sepi,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang suplayer sayur asal Bedugul, Tabanan, Mamat, yang ditemui di Pasar Badung mengaku tidak menemui kendala yang signifikan di perjalanan. Dirinya mengaku sudah menyiapkan dengan pelindung diri yang disarankan seperti masker, termasuk juga indentitas diri dan surat keterangan. “Sepanjang perjalanan dari Bedugul, ketemu posko di dekat Batukandik. Tetapi ketika sudah dilihat memakai masker dan sebagainya, tidak ada kendala, apalagi dilihat barang bawaan yaitu sayur, lebih dipermudah aksesnya,” tutur Mamat.

Kepala Pasar Kereneng, Ni Made Tantri juga mengatakan, pada hari pertama penerapan PKM, pasar terpantau masih normal, belum ada kendala terkait pasokan. “Sementara masih seperti biasa, belum ada dampak, terpantau masih aman,” ujarnya.

Made Tantri menjelaskan, dalam penerapan PKM ini, pihaknya memang lebih mengetatkan aktivitas di pasar. Selain mengatur jarak antarpedagang, menerapkan protokol kesehatan, serta melarang pedagang asongan memasuki area pasar, pihaknya juga selalu mengimbau pengunjung untuk datang ke pasar 2-3 hari sekali agar kerumunan bisa ditekan.

Di Pasar Badung, beberapa pedagang juga melengkapi diri dengan alat pelindung diri (APD), yang tidak hanya masker, namun juga pelindung wajah. Di samping itu, terdapat juga petugas yang melakukan pengecekan suhu badan kepada pengunjung pasar. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer