Denpasar (bisnisbali.com) –Kalangan perbankan masih optimistis penyaluran kredit di daerah ini masih bertumbuh meski dibayangi pandemi covid-19. Menyasar sektor UMKM penyaluran kredit masih bergerak positif.
Dirut BPR Kas, N. Rio Christian di Renon, Kamis (14/5) mengatakan, sektor UMKM masih menjadi pilihan bank dalam penyaluran kredit. Sampai saat ini, engajuan pinjaman masih dilakukan oleh lembaga BPR, sejalan dengan anjuran pemerintah untuk mensupport pelaku UMKM. Namun proses yang dilakukan lebih prudent, sehingga penyaluran kredit tepat sasaran dan tepat penggunaan.
“Untuk di BPR Kas di tengah kondisi pandemi Covid-19, semuanya masih terkendali dan semua parameter terjaga baik,” paparnya.
Berdasarkan data triwulan I, diakui, pertumbuhan kredit mencapai 13 persen atau mencapai Rp97,7 miliar dibandingkan 2019 mencapai Rp86,4 miliar. Begitupula dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 24 persen yaitu mencapai Rp123,2 miliar dari 2019 di kisaran Rp99,7 miliar. Di tengah covid-19, aset juga bertumbuh 22 persen di kisaran Rp159,3 miliar dari 2019 mencapai Rp130,3 miliar.
Kinerja lainnya CAR mencapai 27,19 persen, NPL 3,84 persen, ROA 1,52 persen dan ROE 4,13 persen.
Ia pun menyampaikan hingga saat ini kondisi transaksi di bank masih berjalan normal. Lembaga perbankan dan ekosistemnya, telah mengantisipasi kondisi pandemi Covid-19 dengan menguatkan likuiditas. Dengan penguatan likuiditas ini diharapkan masyarakat tidak panik, karena simpanannya di jamin LPS.
Sementara itu Kepala OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara, Elyanus Pongsoda mengatakan, di tengah situasi pandemi ini, kinerja perbankan Bali terutama untuk bank umum periode Maret 2020 masih dalam kondisi yang sehat dan kondusif.
“Adapun penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 7,31 persen yoy menjadi Rp81,65 triliun walaupun mengalami sedikit perlambatan pertumbuhan dibandingkan Februari 2020,” katanya.
Sementara dari aset bank umum tumbuh 8,79 persen yoy menjadi Rp132,73 triliun. Penghimpunan DPK seperti giro, tabungan dan deposito juga meningkat 9,46 persen yoy menjadi Rp103,24 triliun.
Untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) Bali masih dalam batas wajar yaitu 79,09 persen. Namun demikian, angka kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) mengalami sedikit peningkatan dibanding posisi Desember 2019 (NPL 2,90 persen) ataupun Februari 2020 (NPL 2,94 persen) menjadi 2,95 persen dan masih dalam batas kewajaran.
Diharapkan kinerja perbankan Bali baik bank umum maupun BPR periode April 2020 juga tetap sehat dan kondusif.*dik