Denpasar (bisnisbali.com)-Banyak sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tumbang akibat merosotnya sektor pariwisata pasca-Covid-19. Ketua DPK Perbarindo Kota Denpasar, Made Sumardhana, mengatakan untuk membantu UMKM pasca-Covid-19 BPR dapat hadir dengan kredit modal kerja.
Diungkapkannya, banyak UMKM di Bali yang mengandalkan pemasaran produk melalui sektor pariwisata. Ketika sektor pariwisata mengalami kemunduran pasca-Covid-19, praktis UMKM penopang sektor pariwisata ini mengalami penurunan pendapatan.
Ia menjealskan, saat ini pemerintah masih fokus menangani penyebaran wabah corona (Covid-19). BPR juga bisa membantu program pemerintah dengan layanan penambahan modal usaha. “Ketika terjadi wabah corona, UMKM tidak boleh berhenti melainkan bisnis harus tetap jalan,” jelasnya.
Komisaris BPR Pasar Umum ini memaparkan banyak di antara UMKM yang terkena imbas corona. Untuk mendukung program kerja pemerintah dan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BPR optimal menyalurkan kredit untuk penambahan modal kerja.
Menurutnya, penyaluran kredit modal kerja tentu dilakukan secara selektif. Ini terutama UMKM yang masih mampu tumbuh dan menopang perekonomian serta pertumbuhan ekonomi Bali.
Made Sumardhana menambahkan pasca-Covid-19 banyak industri kreatif yang muncul seperti di bidang kuliner, pemasaran produk pertanian, pemasaran produk sembako, pembuatan masker dan usaha lainnya yang tidak terpengaruh Covid-19. Melalui kredit modal kerja, usaha UMKM ini diharapkan makin tumbuh pascapenanganan dan recovery pasca-Covid-19. *kup