Denpasar (bisnisbali.com) –Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali mencatat selama periode Januari-April 2020, uang yang masuk ke BI lebih banyak daripada uang yang dikeluarkan atau telah terjadi net inflow mencapai Rp2.440 miliar.
“Pengurangan aktivitas ekonomi akibat dampak covid-19 dan kebijakan pemerintah yang mengimbau masyarakat agar selalu berada di rumah telah berdampak pada kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai,” kata Kepala Perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho di Renon.
Menurutnya, perkembangan kebutuhan uang tunai di Bali selama periode Januari 2020 hingga April 2020 rata-rata terjadi penurunan. Itu terinformasikan transaksi jumlah penarikan perbankan tercatat Rp 4.796 miliar pada Januari hingga April 2020 atau 88 persen dari yang telah diproyeksikan.
“Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, tercatat penarikan perbankan mencapai Rp5.277 miliar atau terjadi penurunan 9 persen tahun ini,” ujarnya.
Selama masa pandemi covid-19, permintaan kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai memperlihatkan kecenderungan yang makin menurun, yaitu pada Maret 2020 tercatat mencapai Rp1.466 miliar dan pada April 2020 tercatat turun menjadi Rp771,8 miliar atau turun kisaran 47,4 persen.
Sementara itu, jumlah uang yang disetorkan bank ke BI pada Januari hingga April 2020 tercatat mencapai Rp7.236 miliar. Bank sentral menilai bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya tercatat penyetoran perbankan mencapai Rp8.249 miliar atau turun di kisaran 12 persen.
Trisno mengakui, selama masa pandemi covid-19, jumlah uang yang disetorkan masyarakat Bali menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
“Itu tercatat pada Maret 2020 mencapai Rp1.229 miliar dan pada April meningkat menjadi Rp1.473 miliar atau meningkat di kisaran 19,85 persen,” ungkapnya. *dik