Nihil Pendapatan dari Pengunjung, Bali Safari Didukung Program Donasi

Meski ditutup sementara untuk mengikuti imbauan Pemerintah Kabupaten Gianyar, dan Provinsi Bali, dan memutus mata rantai penyebaran covid-19, Bali Safari Park, salah satu objek kebun binatang di Bali tetap memegang komitmennya dalam merawat satwa.

407
SATWA - Kendati tanpa ada pengunjung, Bali Safari tetap memprioritaskan perawatan dan pemeliharaan satwa-satwa.

Gianyar (bisnisbali.com)-Meski ditutup sementara untuk mengikuti imbauan Pemerintah Kabupaten Gianyar, dan Provinsi Bali, dan memutus mata rantai penyebaran covid-19, Bali Safari Park, salah satu objek kebun binatang di Bali tetap memegang komitmennya dalam merawat satwa.

General Manager Bali, Safari Park Thomas Colbert mengatakan, kegiatan perawatan satwa di Bali Safari ini antara lain menggunakan dana manajemen Taman Safari Indonesia dan didukung dengan program donasi masyarakat.

Diungkapkannya, Bali Safari Park ditutup  23 Maret 2020 lalu hingga batas waktu yang ditentukan sesuai imbauan pemerintah. Selama tidak beroperasi praktis manajemen Bali Safari tidak mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket pengunjung.

Kendati tanpa ada pengunjung, perawatan dan pemeliharaan satwa-satwa tetap menjadi prioritas utama. Ini mengingat peran Bali Safari sebagai Lembaga Konservasi di bawah Taman Safari Indonesia (TSI) Group.

Thomas Colbert menjelaskan, para keeper (perawat satwa), tim medis, dan kurator  tetap bekerja disesuaikan dengan prosedur tanggap covid-19. Mereka diwajibkan mengenakan masker kain dan menjaga kebersihan. “Ini mencakup mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer saat berada di area Bali Safari,” jelasnya.

Ia menyampaikan, manajemen rutin menyemprotkan cairan disinfektan di area Bali Safari. “Biaya perawatan dan pemeliharaan satwa selama penutupan sementara ini masih dapat ditanggung oleh manajemen,” ucapnya.

Kendati demikian, Bali Safari Bersama unit-unit TSI Group lainnya (Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Batang Dolphins Center) sangat terbuka dengan bantuan atau donasi dari seluruh lapisan masyarakat yang ingin membantu program konservasi satwa. Oleh karena itulah, kami mengadakan program #kitacintasatwa.

Seluruh unit TSI Group memfasilitasi masyarakat yang ingin tetap berhubungan dengan satwa-satwa yang disayanginya dengan berdonasi sekaligus menjadi orang tua asuh satwa.

 “Donasi yang terkumpul nantinya akan digunakan semata-mata untuk membantu biaya perawatan dan pemeliharaan satwa-satwa di Bali Safari dan TSI Group, termasuk pemberian pakan, kebutuhan medis, serta kesejahteraan satwa,” tutur Thomas Colbert.

Sama halnya dengan seluruh lapisan masyarakat, Bali Safari berharap pandemi corona ini bisa segera usai dan aktivitas kembali normal. Dengan begitu, Bali Safari pun dapat dibuka kembali serta memainkan perannya sebagai lembaga konservasi, edukasi dan rekreasi bagi masyarakat. “Jadi, tetap jaga kesehatan, di rumah saja, dan kita cinta satwa,” tambahnya. *kup