Denpasar (bisnisbali.com) –Prancis dan Australia ternyata sempat menjadi penerima komoditi ekspor dari Bali sebelum dua negara tersebut dihantam pandemi corona (covid-19) pada Februari 2020 lalu. Pada periode yang sama, setidaknya ada sepuluh negara utama pangsa ekspor dari Bali dengan total nilai 50.764.165 dolar AS. Lalu komoditi apa saja yang terserap ke Prancis dan Australia?
Kepala BPS Bali, Adi Nugroho mengungkapkan, nilai ekspor barang dari Bali ke luar negeri yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Februari 2020 tercatat naik 8,95 persen dibandingkan Januari 2020 yang tercatat 46.595.578 dolar AS. Jika dibandingkan dengan catatan Februari 2019, nilai ekspor Februari 2020 juga tercatat naik 4,37 persen. Dari sepuluh negara utama pangsa ekspor Provinsi Bali ke luar negeri Februari 2020, ekspor ke delapan negara tujuan naik dibandingkan Januari 2020 dengan peningkatan tertinggi tercatat pada tujuan Prancis (+ 64,90 persen) dan tujuan ke Australia (+62,81 persen).
“Jika dibandingkan dengan Februari 2019, ekspor Bali ke delapan negara tujuan juga meningkat. Peningkatan tertinggi tercatat pada tujuan Taiwan (+ 73,65 persen) didominasi oleh naiknya ekspor produk ikan dan udang,” tuturnya.
Jelas Adi, pada Februari 2020 peningkatan ekspor untuk Prancis dan Australia ini didominasi oleh naiknya ekspor produk pakaian jadi bukan rajutan serta naiknya ekspor produk perhiasan atau permata. Di sisi lain, katanya, jika melihat perkembangan ekspor dan impor menurut komoditas, maka tercatat dari sepuluh komoditas ekspor utama pada Februari 2020, nilai ekspor lima komoditas meningkat jika dibandingkan dengan posisi Januari 2020 dengan peningkatan tertinggi hingga ratusan persen tercatat pada ekspor produk berbagai barang logam dasar dominan ke Prancis dan ekspor produk kain perca yang paling banyak ke Tiongkok.
Bercermin dari kondisi tersebut, sambungnya, ekspor Bali ke luar negeri pada periode Januari-Februari 2020 didominasi oleh ekspor produk industri pengolahan mencapai 89,35 persen dari total keseluruhan ekspor. Jika dibandingkan dengan kondisi periode Januari-Februari 2019, ekspor di sektor industri pengolahan justru menurun sedalam -1,35 persen. Sementara Januari-Februari 2020 ekspor produk pertanian dari Bali tercatat juga turun sedalam -1,49 persen, namun ekspor produk pertambangan naik setinggi 80,64 persen jika dibandingkan periode yang sama 2019.
Tambahnya, secara komulatif atau Januari-Februari 2020 sambungnya, ekspor barang dari Bali ke luar negeri tercatat 97.359.744 dolar AS, atau turun sedalam -1,35 persen jika dibandingkan periode yang sama di 2019 yang tercatat hanya mencapai 98.694.757 dolar AS. Amerika Serikat menjadi pangsa ekspor terbesar dengan share 29,48 persen dari total ekspor kumulatif. Peningkatan ekspor secara kumulatif tertinggi tercatat pada ekspor tujuan Taiwan (24,10 persen).
“Pengiriman barang ekspor dari Bali ini sebagian besar melalui pelabuhan di luar Pulau Dewata, yakni 58,06 persen. Sementara sisanya ekspor dikirim melalui pelabuhan di Bali pada Februari 2020 lalu,” tandasnya. *man