Denpasar (bisnisbali.com) –Usaha laundry terlihat juga dilibas dampak corona (Covid-19). Ketua DPD Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) Bali, Komang Abdi Suryandana, mengatakan di tengah penurunan orderan, usaha laundry tetap bertahan sehingga bisa tetap mempekerjakan karyawan.
Owner Mr. Sung Laundry mengatakan akibat Covid-19 orderan laundry turun mencapai 50 persen. Penurunan usaha laundry ini hampir sepenuhnya diakibatkan penurunan sektor pariwisata Bali.
Ia menjelaskan penurunan orderan laundry terlihat mulai awal April 2020. Memasuki awal April banyak hotel yang merumahkan karyawannya. Pekerja pariwisata yang selama pasar utama laundry yang ada di Bali. Saat ini pekerja pariwisata ini banyak dirumahkan dan memilih untuk sementara tinggal di kampung halamannya. “Pulang kampung, usaha laundry sementara kehilangan pasar akibat dampak Covid-19,” ucapnya.
Abdi Suryandana yang juga Owner Toko Optimus Laundry Equipment ini menyampaikan laundry yang paling terpuruk usaha laundry yang hanya mengandalkan orderan laundry hotel. Selama ini orderan laundry hotel datang setiap hari sementara saat terjadi pandemi corona orderan laundry hanya datang seminggu sekali.
Untuk bertahan, usaha laundry lebih banyak mengandal orderan laundry kiloan dari sektor rumah tangga. Terkait tenaga kerja, bagi laundry yang masih melayani orderan 50 persen masih bertahan mempekerjakan karyawan secara normal. Sementara laundry yang mengalami penurunan orderan sampai 70 persen akan mempekerjakan karyawan laundry secara bergilir,” ucapnya.
Komang Abdi Suryandana menambahkan untuk memanjakan pelanggan pengusaha laundry saat pandemi Covid-19 ini tetap memberikan layanan khusus sistem coin. Laundry coin ini memberikan layanan yang cepat termasuk konsumen bisa cuci sendiri. “Orderan laundry sistem coin, 2 jam orderan laundry sudah selesai,” tegasnya. *kup