Tabanan (bisnisbali.com) –Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti berharap kalangan lembaga keuangan tidak tebang pilih dalam menjalankan kebijakan relaksasi kredit ke kalangan UKM atau usaha kecil yang terdampak dari pandemi corona (covid-19). Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit bagi UKM terutama untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar sebagai upaya meminimalisasi dampak pandemi corona.
“Saat ini kami sedang melisting jumlah UKM atau pedagang kecil yang terkena dampak dari pandemi corona, termasuk juga LPD untuk kemudian difasilitasi pembahasan ke pada lembaga keuangan,” tutur Bupati Eka di sela-sela pembagian paket sembako dan masker di kawasan DTW Tanah Lot, Jumat (24/4).
Imbuhnya, kondisi sama juga dilakukan untuk pinjaman sejumlah ASN Pemkab Tabanan di kalangan lembaga keuangan yang jumlahnya mencapai 6.700 orang, melalui Sekda akan delisting dan difasilitasi agar tunjangan pegawai untuk pembayaran kredit tidak terlalu besar dipotong oleh bank. Imbuhnya, minimal debitur dari kalangan ASN ini bisa take home pay dikisaran Rp 7.000 ribu-Rp 800 ribu per orang, sehingga meringankan pisikologi mereka (ASN) di tengah dampak pandemi corona.
Menurut Bupati Eka, sesuai dengan tujuan relaksasi kredit untuk meringankan beban ekonomi dari palaku usaha, mestinya kebijakan tersebut oleh pihak bank harus disikapi dengan tidak tebang pilih atau pilih-pilih. Artinya, kebijakan tersebut direalisasikan secara general atau menyelur untuk masyarakat Tabanan.
Sementara itu, terkait pembagian paket sembako dan masker di kawasan DTW Tanah Lot, bantuan tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya untuk meringakan beban masyarakat terdampak corona, khususnya pascapenutupan sementara DTW Tanah Lot. Setidaknya ada 1.100 pelaku usaha yang terdampak di kawasan DTW Tanah Lot sekaligus sebagai penerima bantuan yang diprakasai oleh Pemkab Tabanan dengan menggandeng CSR perbankan, perusahaan swasta dan Yayasan Ekalawya.
“Ada 1.100 paket sembako dan masker yang dibagikan untuk masyarakat disekitar DTW Tanah Lot. Terdiri dari pedagang kaki lima, tukang photo, transportasi dan sebagainya yang saat ini tidak bisa bekerja seperti biasa karena dampak dari pandemi corona ini,” ujarnya.
Harapannya, pembagian paket sembako dan masker dari sumbangsih sejumlah stakeholder ini bisa meringankan beban para pelaku usaha di kawasan DTW Tanah Lot, termasuk juga satgas covid-19. Selain itu ia menghimbau untuk tetap berpikir positip, menjaga kesehatan, ikuti aturan pemerintah, sekaligus itu akan sangat berperan dalam membantu pemerintah dalam mengadapai pandemi corona.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, termasuk juga tim medis. Sebab itu, masyarakat juga harus ikut beperan serta dalam menyikapi pandemi corona ini,” tandasnya.*man