BALI bisa segera bebas dari pandemi corona (Covid-19) jika semua komponen pariwisata melakukan langkah bersama penanganan corona. Ketua Dewan Pengawas Tata Krama (Depeta) DPD Asita Bali, Komang Takuaki Banuartha mengatakan Bali mesti buktikan ke dunia internasional bahwa penanganan corona ini dilakukan tanpa sekat baik etnis, suku, agama, termasuk sekat politik.
Ia mencontohkan para dokter, dan paramedis memberikan pertolongan tanpa sekat. Mereka tanpa lelah melakukan aksi nyata menunjukkan kepedulian sosial dan merawat pasien. Awak rumah sakit ini dengan rasa kemanusiaan membantu penanganan pandemi virus corona di Bali.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Peduli Provinsi Bali ini menyamapikan bahwa tidak ada perbedaan dalam membantu penanganan Covid-19. Penanganan corona ini menjadi tugas bersama semua pihak. “Tidak ada perbedaan dari sisi agama maupun warna politik,” tandasnya.
Semua tokoh bisa terlibat dalam melakukan “safari kemanusiaan” membantu masyarakat yang terdampak virus ini. Misalnya dengan membagikan masker, cairan desifektan, cairan hand sanitizer hingga juga membantu Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
Bendahara Satgas Covid-19 DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini ingin membuktikan bahwa tidak ada warna ,tidak ada sekat dan perbedaan dalam memerangi wabah virus corona atau Covid-19 ini. Ini ia buktikan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di dua gereja ini.
“Semua demi kemanusiaan untuk bersama-sama kita menanggulangi dampak pandemi Covid-19 ini,” kata Pria yang akrab disapa Mang Banu.
Menurutnya, melalui pandemi corona pariwisata Bali diuji untuk berbuat dan saling bantu tanpa adanya perbedaan. ” Tidak ada sekat, warna dan perbedaan keyakinan di dalam menghadapi wabah Covid-19 ini,” tegasnya.
Ia berharap masyarakat Iebih cerdas menggunakan sosial media dalam kondisi bencana Covid-19 ini. Diharapkan media sosial digunakan untuk saling menguatkan dan memotivasi serta menunjukkan empati bukan malah sebaliknya.
Komang Takuaki Banuartha kembali mencontohkan kegiatan ulang tahun bisa diisi dengan aksi sosial bagi-bagi masker kepada masyarakat guna mempercepat penanganan corona. “Informasi yang Iebih bergunalah yang kita cari dan pakai medsos untuk menyebarkan spirit optimisme. Jangan sebar hoax,” ucapnya. *kup