Amlapura (bisnisbali.com) –Rumah dan di dalam rumah anjungan tunai mandiri (ATM) milik sejumlah bank di Karangasem, sudah disterilisasi. Ada yang menyemprot atau mendisinfektasi dalam rumah ATM, sehari dua kali. Pasca adanya imbauan memutus kemungkinan penyebaran covid 19 lewat ATM, ternyata transaski nontunai, seperti lewat ATM atau pun lewat e-banking, meningkat sekitar 40 persen.
Hal itu dari pemantauan di ATM milik sejumlah perbankan yang beroperasi di Karangasem. Kepala Cabang Bank BPD Karangasem, Ketut Andayana Kusuma Yasa, S.E. M.M., Senin (20/4) mengatakan, pihaknya di Karangasem rutin atau secara berkala melakukan penyemprotan disinfektan. Disinfektasi dilakukan di rumah atau di dalam rumah ATM di kantor layanan. ‘’Di semua kantor layanan dan di depan rumah ATM juga kami sudah siapkan tempat mencuci tangan atau hand sanitizer. Sebelum masuk mesin ATM mereka menggunakan disinfektan itu,’’ papar Andayana.
Sementara, lanjut Andayana, uang yang didapatkan untuk mengisi mesin ATM, yakni uang dari Bank Indonesia (BI). Guna memutus rantai kemungkinan penyebaran covid -19, karena uang tunai bisa berpindah dari banyak tangan di masyarakat, uang tunai setelah masuk BPD, terutama uang yang berasal dari wilayah yang rentan adanya virus, misalnya dari rumah sakit, dilakukan penjemuran dalam plastik minimal 30 menit. ‘’Uang itu ditempatkan dalam boks tertutup atau pada kontainer terpisah dengan uang yang lainnya,’’ papar pria asal Karangasem itu.
Andayana didampingi Wakil Kacab BPD Karangasem I Made Adnyana, S.E. menambahkan, juga pasca adanya imbauan dari pihak gugus tugas percepatan penanganan covid-19 atau dari pemerintah, ternyata transaksi nontunai baik lewat ATM atau pun e-banking, meningkat signifikan. Peningkatan transaksi nontunai berkisar 40 persen. Itu berarti sosialisasi dan imbauan pemerintah sudah cukup berjalan di perbankan, khususnya dalam pelayanan BPD Bali di Karangasem. Memang seharusnya, dalam situasi adanya wabah penyakit menular seperti yang sangat mengkhawatirkan saat ini yakni covid-19, transaksi nontunai perlu digalakkan lagi.
Andayana mengatakan, pelayanan serupa yakni pengamanan uang atau strerilisasi rumah dan dalam mesin ATM, termasuk gagang pintu masuk kantor atau rumah mesin ATM, serta tombol-tombol mesin ATM rutin didisinfektasi. Hal itu guna memutus kemungkinan uang dan di mesin ATM rawan terjadi transmisi covid-19. Andayana mengatakan, di 15 ATM yang dimiliki BPD Bali di wilayah Karangasem, dilakukan perlakuan yang sama, seperti mesin ATM di RSUD Karangasem, di RS Balimed, di kantor Abang, Bebandem, Karangasem, di objek wisata Candidasa dua buah, Capem Kota Amlapura, serta di Selat dua buah mesin ATM.
Dari pemantauan di rumah dan mesin ATM milik bank lainnya, juga terjadi pengetatan. Nasabah yang bakal bertransaksi lewat ATM juga sudah tampak paham dengan aturan protokol kesehatan yang seringkali disosialisasikan lewat berbagai media massa, atau pun secara langsung oleh pemerintah. Di mesin ATM yang ramai, orang yang mau bertransaksi lewat ATM, mereka tampak antre. Sementara itu, seorang petugas pengamanan di BNI Amlapura di Galiran, Subagan, Karangasem mengatakan, pada mesin ATM dan rumah ATM dilakukan pengetatan, terutama penyemprotan atau disinfektasi dilakukan rutin, dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Petugas keamanan juga dibantu dari kepolisian. Di kantor BNI Galiran, Karangasem, penjagaan tampak dibantu dua anggota polisi. Sementara pengaturan antrean, pemanggilan nasabah yang terpaksa antre menunggu di luar kantor, dilakukan petugas pengamanan dalam yakni satpam bank setempat. Petugas satpam juga melakukan pengukuran suhu tubuh nasabah yang hendak masuk antrean ke dalam ruangan pelayanan. *bud