Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliSekitar 90 Ribu Petani Terdampak Covid-19

Sekitar 90 Ribu Petani Terdampak Covid-19

Dinas Pertanian dan Katahanan Pangan Provinsi Bali mendata ada sekitar 90 ribu petani yang tercatat terkena dampak Covid-19 yang datanya sudah diserahkan ke Dinas Sosial.

Denpasar (bisnisbali.com) –Dinas Pertanian dan Katahanan Pangan Provinsi Bali mendata ada sekitar 90 ribu petani yang tercatat terkena dampak Covid-19 yang datanya sudah diserahkan ke Dinas Sosial. Untuk mengawali, pejabat hingga staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali memberikan paket sembako kepada petani, buruh hingga petani penyakap.

Kepala Dinas Pertanian dan Katahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana,  di Denpasar mengatakan, seperti halnya petani anggrek yang biasanya memasok hasil pertaniannya ke hotel-hotel, tentu saat ini terdampak, mengingat sektor pariwisata yang sudah tidak bergerak lagi. “Petani selain menyiapkan pangan, juga golongan yang terkena dampak (Covid-19). Kami sudah lakukan pendataan ada sekitar 90.000 KK yang tergolong sebagai buruh tani dan petani penggarap yang terkena dampak. Data sudah kami serahkan ke Dinas Sosial untuk dipertimbangkan memperoleh bantuan pangan nontunai atau bantuan lain yang diprogramkan,” ujarnya.

Data yang diserahkan ke Dinas Sosial merupakan data lengkap (by name, by address), sehingga nanti akan disesuaikan dan dipertimbangkan untuk memperoleh bantuan. “Nantinya akan dilihat kembali apakah petani penggarap dan buruh tani ini masuk dalam datanya Dinsos yang memang berhak memperoleh bantuan pangan nontunai supaya tidak duplikasi,” jelasnya.

Kemudian, terkait penyerahan paket sembako kepada para perwakilan petani, seniman hingga pegawai kontrak terdampak ini, kata Ida Bagus Wisnu, merupakan gerakan spontanitas dari seluruh pejabat dan staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Dikatakannya ini menjadi kepedulian sosial dalam bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19. “Ini adalah spontanitas. Sesuai arahan Pak Gubernur adanya kepedulian sosial dari yang relatif tidak terkena dampak kepada masyarakat yang terdampak,” ujarnya.

Disinggung terkait ketahanan pangan, Ida Bagus Wisnu mengatakan tidak ada masalah dengan ketersediaannya. 10 pangan strategis seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabai, jagung, sayur dan sebagainya masih cukup. “Mungkin bawang merah dan bawang putih proyeksi sampai akhir tahun akan ada kekurangan. Tapi kita sudah koordinasi dengan Bulog, distributor, Kementerian Pertanian, agar ditambah stoknya melalui distributor,” imbuhnya. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer