Gianyar (bisnisbali.com) –Situasi pariwisata Gianyar termasuk di Ubud tidak beda jauh dengan situasi pariwisata Bali pada umumnya yang sangat sepi akibat meluasnya pandemi corona (covid-19). Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Kabupaten Gianyar, Wayan Sumandia, Jumat (17/4) mengatakan, kunjungan wisatawan ke Ubud sepi sehingga hunian hotel kosong.
Diungkapkannya, Ubud menjadi barometer untuk pariwisata di wilayah Gianyar. Akibat kunjungan wisatawan ke Ubud sepi, hampir semua tingkat hunian hotel menuju titik nol.
Wayan Sumandia menjelaskan, walaupun ada pandemi corona ada beberapa hotel atau homestay yang masih memiliki tamu. “Itu merupakan sebuah berkah bagi hotel tersebut, wisatawan tersebut masih stay di Bali pada saat corona,” ucapnya.
Dipaparkannya, dalam situasi saat ini hampir semua steakholder kepariwisataan merasakan penurunanan. Bukan hanya di Bali, pariwisata Indonesia bahkan mungkin di seluruh dunia sangatlah terdampak pandemi covid-19.
Wayan Sumandia menambahkan, dampak negatif yang sudah ditimbulkan dari pademi covid 19 ini dari pertengahan Maret lalu. Ini bukan hanya banyak hotel termasuk di Ubud yang tutup sementara. Hotel juga sudah merumahkan hampir semua karyawan hotel. “Pandemi corona juga sangat berdampak akan pertumbuhan ekonomi secara global,” tambahnya. *kup