Denpasar (bisnisbali.com) –PLN Unit Induk Distribusi Bali mencatat adanya pertumbuhan penjualan tenaga listrik 8,13 persen pada Maret 2020 dibandingkan penjualan pada Maret 2019. Pertumbuhan penjualan tenaga listrik kali ini didominasi oleh peningkatan pemakaian tenaga listrik pada kelompok tarif rumah tangga.
Manajer Komunikasi PLN UID Bali Made Arya, Jumat (17/4) mengatakan, meningkatkan pemakaian listrik rumah tangga terjadi karena diberlakukannya pembatasan aktivitas akibat pandemi covid-19. “Saat ini masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah, tentu berpengaruh pada pemakaian listrik yang meningkat,” ungkapnya.
Dijelaskannya, tercatat hingga Maret 2020, penjualan listrik kategori rumah tangga mencapai 219.886.714 kWh. Urutan tertinggi kedua yaitu pada pelanggan bisnis yang mencapai 207.369.655 kWh. Jika dilihat dari penjualan tahun sebelumnya pada bulan yang sama, untuk pelanggan rumah tangga hanya 195.837.156 kWh atau tumbuh 12,28 persen. Sementara penjualan pada pelanggan bisnis mengalami penurunan 7,29 persen, yang Maret 2019 penjualan listrik di Bali pada pelanggan bisnis mencapai 223.678.963 kWh. “Tahun sebelumnya pelanggan bisnis yang mendominasi. Namun tahun ini penjualan di pelanggan bisnis menurun, karena pengaruh covid-19 ini yang membuat beberapa usaha tidak beroperasi,” ujarnya.
Made Arya mengatakan, PLN memprediksi pertumbuhan listrik pada tahun 2020 hanya mencapai 4,52 persen. Meski pada triwulan I mengalami pertumbuhan 8,13 persen, angka tersebut dikatakannya lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan yang terjadi pada tahun sebelumnya dengan selisih 2,07 persen. *wid