DI tengah pandemi corona (covid-19), sektor pertanian masih menyimpan beragam solusi bagi masyarakat di dalam memenuhi pangannya sehari-hari, bahkan menjadi sumber penghasilan. Salah satu sumber pangan yang dapat dilakukan oleh masyarakat yang tak memiliki lahan pertanian seperti sawah atau lahan perkebunan adalah pemanfaatan pekarangan yang ada di sekitar rumah.
Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA, Kamis (16/4) mengungkapkan, meskipun areal lahan pekarangan yang relatif tidak luas, dapat dikelola menggunakan teknologi dari yang sederhana sampai dengan yang modern. Pemanfaatan lahan pekarangan perlu menggunakan konsep urban farming yang merupakan tranformasi pertanian konvensional ke pertanian perkotaan dengan memanfaatkan lahan terbatas dan media tanam.
Ketua HKTI Singaraja itu menjelaskan, komoditas yang dapat diusahakan adalah tanaman hortikultura yang berumur pendek dan dibutuhkan sehari-hari. Semisal, jenis sayuran selain buah-buahan, yakni sayur sawi hijau, bayam, pak choy, seledri, cabai, mentimun, terong, kacang panjang dan lain sebagainya dapat diusahakan secara sederhana dan mudah.
“Budi daya tanaman tersebut tidak memerlukan teknologi yang tinggi. Namun, guna memperoleh hasil yang optimal, mereka perlu diberikan pemahaman dan tambahan keterampilan terkait dengan teknik budi daya melalui penyuluhan dan pelatihan baik oleh pemerintah maupun kalangan akademisi, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Sambungnya, teknologi yang lebih modern pada urban farming dapat dilakukan dengan menggunakan hidroponik, irigasi tetes, tabulampot. Produk-produk yang dihasilkan melalui teknologi ini juga memiliki pangsa pasar yang tertentu, sehingga tingkat harga dapat lebih tinggi, apalagi dikelola dengan sistem organik. Di pekarangan pun dapat diusahakan untuk pemeliharaan ikan (lele) dan juga ternak kecil, seperti unggas yang sekaligus menjadi sumber konsumsi pangan dan sumber tambahan penghasilan keluarga.
Bercermin dari itu, menurutnya, pemanfaatan pekarangan oleh masyarakat dapat memberikan multimanfaat seperti menyediakan bahan pangan, menghasilkan tambahan pendapatan keluarga, menjaga lingkungan rumah yang lebih asri, menyediakan pakan ternak, selain menyediakan tambahan gizi keluarga serta menjamin kesuburan lahan. Pemanfaatan lahan pekarangan ini perlu digalakkan sebagai sumber pangan selain manfaatlan lainnya sehingga kebutuhan pangan di level mikro dapat diatasi secara mandiri baik di tingkat keluarga maupun di lingkungan sekitarnya.
“Di sisi lain dengan mengelola pekarangan akan terwujud lumbung hidup bagi setiap keluarga,” tandasnya. *man