Denpasar (bisnisbali.com) –Penyebaran pandemi corona (covid-19) cobaan terberat yang dihadapi pelaku usaha pariwisata di Bali. Praktisi Pariwisata IB Ngurah Wijaya Kamis (16/4) mengatakan saat menghadapi imbas corona strategi pengelola hotel bertahan agar properti tidak dijual.
Diungkapkannya, masalah covid-19 tentu diharapkan bisa cepat ditangani pemerintah. Setelah corona tertangani, pariwisata Bali bisa melalui proses recovery.
Ia menjelaskan, semua hotel berusaha untuk bisa bertahan untuk menjaga property sehingga tidak dijual. “Nanti kalau sudah masa recovery hotel bisa beraktivitas lagi,” ucapnya.
Mantan Ketua Bali Tourism Board (BTB), IB Ngurah Wijaya memaparkan masyarakat dan pelaku pariwisata mesti mewaspadai penyebaran corona. Masyarakat diminta mengikuti arahan dan ketentuan pemerintah. Ini mesti disikapi secara disiplin social distancing dan physical distancing.
Owner Segara Village Hotel ini meyakinkan, akibat pandemi corona pariwisata dunia mengalami penurunan drastis. Wisatawan mancanegara mengalami penurunan drastis bahkan menuju titik nol.
Semestinya, pariwisata Bali bercermin dari Wuhan Tiongkok dan negara lain yang telah mampu menangani corona. “Sangat penting masyarakat dan pelaku pariwisata ikut bersama menangani wabah corona,” ucapnya
Menurutnya, pelaku pariwisata diharapkan tidak panik dan bisa mengikuti ketentuan pemerintah dalam penanganan corona. Ini baik dalam melakukan social distancing atau physical distancing.
IB Ngurah Wijaya menegaskan semua pelaku pariwisata mesti bersama pemerintah melakukan langkah pencegahan meluasnya wabah corona. ” Semoga wabah corona, bisa ditangani secara cepat sehingga segera bisa dilakukan langkah recovery,” tegasnya. *kup