Denpasar (bisnisbali.com) –Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho membenarkan adanya laporan kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank (KUPVA BB) terkait imbas yang dirasakan pelaku usaha dari adanya covid-19 atau virus corona.
“Tutup sementara untuk saat ini. KUPVA BB yang tutup ada yang kantor pusatnya maupun ada hanya kantor cabangnya,” katanya di Renon, Rabu (8/4).
Trisno tidak memungkiri imbas dari covid-19 membuat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali turun drastis. Alhasil tidak banyak kegiatan penukaran uang di KUPVA BB.
Terkait kondisi ini, bank sentral berusaha tetap menjaga agar KUPVA tetap bertahan dan melakukan efisiensi sambil berbenah administrasinya.
Sebelumnya Direktur PT Bali Primadana Gemilang, Julianto yang bergerak di KUPVA bukan bank di Kuta menyebutkan, pelaku usaha KUPVA atau masyarakat kenal money changer ikut terdampak covid-19.
“Transaksi di KUPVA mengalami penurunan hingga 95 persen semenjak pengumuman adanya covid-19,” katanya.
Ia yang juga sebagai Koordinator KUPVA Wilayah Kuta ini menyebutkan penurunan terus terjadi, terlebih Indonesia belum mengeluarkan visa bagi wisatawan mancanegara yang berlibur ke dalam negeri sehingga tidak ada tamu yang berkunjung dan melakukan transaksi penukaran uang. Beberapa pelaku usaha bahkan sudah melaporkan beberapa kantornya tutup sementara ke Kantor Perwakilan BI Bali.
Ia menyebutkan berbicara jumlah transaksi bila dibandingkan hari normal, saat ini rata-rata hitungan Rp10 juta per hari atau paling banyak mencapai Rp20 juta. Transaksi ini turun drastis dari normalnya bisa menembus Rp200 juta hingga Rp300 juta per kantor setiap hari.*dik