Tabanan (bisnisbali.com) –Sejumlah desa di Kabupaten Tabanan mulai lakukan antisipasi kebutuhan pangan secara mandiri di tengah mewabahnya virus Corona (Covid -19). Salah satunya, di lakukan oleh Desa Gubug, Kecamatan Tabanan yang memfokuskan produksi sejumlah hasil pertanian untuk kebutuhan di tingkat lokal.
Perbekel Desa Gubug, Ir., I Nengah Mawan, Senin (6/4) mengungkapkan, Desa Gubug merupakan salah satu sentra penyangga produksi pertanian di Kabupaten Tabanan untuk beras dan jenis sayur-sayuran. Imbuhnya, saat ini di tengah ancaman wabah virus Corona, produksi pertanian di desa yang ada di wilayah selatan Tabanan ini bisa dibilang dalam kondisi yang mencukupi kebutuhan, bahkan malah berlebih khususnya untuk komoditi beras mengingat kondisinya surplus saat ini.
“Itu terjadi karena April dan Mei ini merupakan puncak musim panen untuk produksi padi di daerah Gubug. Rata-rata saat puncak panen ini bisa menghasilkan mencapai 7 ton dan jumlah itu dari hitung-hitungan bisa memenuhi kebutuhan untuk masyarakat di Gubug hingga dua tahun,” tuturnya.
Jelasnya yang juga sebagai Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tabanan, produksi pertanian yang mencukupi ini juga sekaligus menjadi angin segar bagi petani di Gubug saat ini. Sebab, di tengah wabah Corona ini membuat harga sebagian besar hasil produksi pertanian menjadi melonjak, seiring dengan itu pendapatan yang diterima petani pun ikut membaik dari sebelumnya.
“Menjanjikannya harga produk pertanian ini sekaligus membuat sejumlah masyarakat yang sebelumnya bekerja disektor pariwsata dan saat ini dirumahkan oleh perusahaan, mulai melirik sektor pertanian meski dalam sekala kecil,” ujarnya.
Di sisi lain pihaknya menghimbau, saat ini meski stok dari jumlah produksi pertanian di Desa Gubug mencukupi, produksi tersebut agar difokuskan untuk terlebih dahulu memenuhi kebutuhan di Desa Gubug dan sisanya bisa dipasarkan ke luar. Himbauan tersebut akuinya langsung di intruksikan kepada para pekaseh dan kelian subak di Desa Gubug.
“Semisal, biasanya petani yang memiliki stok hasil panen (gabah) pribadi untuk kebutuhan tiga bulan, kami himbau jumlah stok itu dilebihkan sehingga tidak membebani lagi permintaan pasar untuk kebutuhan yang bisa dihasilkan secara mandiri,” tandasnya.*man