Tabanan (bisnisbali.com) –Kelangkaan masker sebagai alat pelindung diri (APD) untuk petugas kesehatan maupun masyarakat, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan berinisiatif untuk membuat handmade masker. Melalui Perusahaan Daerah Dharma Santhika (PDDS) Tabanan, pembuatan masker ini menggandeng sejumlah UMKM, BUMDes hingga Loka Latihan Kerja (LLK) di Meliling, Tabanan.
Direktur PDDS Tabaanan I Putu Sugi Darmawan, Kamis (2/4) mengungkapkan, Pemkab Tabanan menargetkan pembuatan masker pada tahap awal mencapai 10 ribu pcs yang akan dibagikan kepada masyarakat dimasing-masing kecataman. Selain itu, ada target 5 ribu pcs makser yang akan dibagikan untuk petugas medis di Tabanan.
“Masker kain ini berbahan pollypropylene (Non Woven) waterproof yang merupakan standar medis. Cuma bedanya antara masker untuk masyarakat umum maupun untuk medis ini, terletak pada lapisan yang lebih tipis untuk masker dibagikan ke masyarakat umum,” tuturnya.
Jelas Sugi, pihaknya menargetkan produksi masker bisa rampung minimal 2 ribu pcs per hari, dan saat ini baru tercapai di angka 750 pcs. Harapannya, target 10 ribu tersebut sudah rampung dalam seminggu ini, sehingga bisa langsung disebar.
Sambungnya, akan mengawasi proses produksi untuk menjamin kualitas. Termasuk tukang jahit yang terlibat akan diberikan disinfektan untuk kesterilan mesin jahit, serta memberikan hand sanitazer untuk kesterilan tangannya.
Di sisi lain, tambahnya bahan pembuatan masker ini didapatkan dari prinsipal produk farmasi yang sudah terstandarisasi ISO, dan memiliki izin edar produk untuk menjamin kualitas bahannya. Sementara untuk peralatan jahit seperti benang, karet serta kawat atletis, pihak PDDS mencarinya di toko peralatan menjahit di seputaran Kabupaten Tabanan dan Kota Denpasar.
Sementara itu, dalam memproduksi masker ini, katanya masih menggunakan permodalan PDDS Tabanan. Tambahnya, sedangkan untuk harga jual masker ditetapkan di bawah harga pasar.*man