Kedatangan Wisatawan di Titik Nol, Hotel Close Down

Akibat penyebaran virus corona, tidak ada lagi penerbangan yang mengantarkan wisatawan berlibur ke Bali.

350
PEMBERSIHAN - Kegiatan pembersihan lingkungan Hotel Griya Santrian pasca penutupan operasional akibat imbas corona. 

Denpasar (bisnisbali.com)-Akibat penyebaran virus corona, tidak ada lagi penerbangan yang mengantarkan wisatawan berlibur ke Bali. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, mengatakan, karena tidak ada wisatawan, hotel secara tidak langsung akan menerapkan kebijakan close down dengan menutup operasional.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar ini mengungkapkan sangat berisiko jika hotel masih melakukan  operasional ketika kondisi pariwisata yang sulit. Idealnya, hotel bisa menutupi biaya operasional minimal dengan hunian 45 persen.

Ia menjelaskan, saat ini hotel yang masih bertahan maksimal memiliki tingkat hunian 5-10 persen. Ini sudah pasti pengelola hotel dalam posisi merugi tidak mampu menutupi biaya operasional.

Pria yang akrab disapa Gusde ini mencontohkan, melihat tidak ada wisatawan ke Bali pascacorona, Hotel Griya Santrian dan Hotel Puri Santrian menutup operasional hotel terhitung 1 April 2020. Kebijakan tutup operasional akan dilakukan sampai pertengahan Mei atau sampai kondisi pariwisata Bali pulih pascacorona.

Diakuinya, akibat penutupan operasional ini Hotel Santrian merumahkan hampir 80 persen dari total jumlah karyawan. “Karyawan yang dirumahkan praktis tidak mendapatkan gaji karena tidak adanya pendapatan dari operasional hotel,” ucapnya.

Gusde Sidharta menyampaikan, karyawan yang masih dipekerjakan juga bekerja secara bergilir. Ini lebih banyak pada aktivitas perawatan gedung dan pembersihan lingkungan hotel.

Ditegaskannya, karyawan yang dirumahkan bersifat sementara. Setelah pariwisata pulih dan corona mereda, karyawan akan dipekerjakan kembali secara bertahap sampai pada kondisi normal.

Ida Bagus Gede Sidharta Putra menambahkan, pelaku industri pariwisata sangat percaya dengan langkah pemerintah dalam penanganan wabah corona. Selama penanganan corona, masyarakat dan pelaku pariwisata tentu akan mengikuti panduan pemerintah dalam melaksanakan social distancing. “Mari bersama fokus melakukan pencegahan sehingga wabah corona tidak meluas,” ajaknya. *kup