Gianyar (bisnisbali.com) –Bank perkreditan rakyat (BPR) selain melakukan fungsi intermediasi juga memberikan edukasi ke nasabah bagaimana mengelola keuangan dengan baik. Sekretaris DPK Perbarindo Gianyar, Made Kerta, Kamis (2/4) mengatakan saat ekonomi melesu akibat wabah corona, nasabah kreditur (penabung) pintar mengelola keuangan sehingga tidak terlalu banyak menarik dana tabungan atau mencairkan deposito.
Keberhasilan BPR tidak hanya maksimal dalam melakukan fungsi intermediasi baik menggaet dana pihak ketiga (DPK) maupun dalam menyalurkan kredit. Keberhasilan BPR juga bisa diukur dari kemampuan SDMnya dalam mengedukasi nasabah sehingga pintar mengelola keuangan.
Ia menjelaskan nasabah bisa diarahkan menyisihkan kelebihan dana untuk ditabung. Nasabah sudah terbiasa menyiapkan dana dan mengkalkulasi dana sehingga cukup memenuhi kebutuhan hidup.
Direktur Utama BPR Artha Bali Jaya memaparkan seperti saat merebaknya wabah corona kegiatan transaksi BPR Artha Bali Jaya berjalan secara normal. Penggaetan dana pihak ketiga (DPK) berlangsung seperti hari biasa.
Lebih lanjut dikatakannya, akibat corona perekonomian Bali terlihat melesu terbukti anjloknya sektor pariwisata. Ini praktis di antaranya masyarakat memanfaatkan dana tabungan untuk membiayai hidup selama wabah corona dan banyak tenaga kerja pariwisata yang dirumahkan.
Made Kerta melihat walaupun ekonomi melesu nasabah terlihat tidak terlalu banyak menarikan tabungan. Penarikan dana tabungan hanya sesuai kebutuhan. “Tidak ada nasabah yang menarik tabungan dalam jumlah besar karena imbas corona, penarikan tabungan sama seperti hari biasa,” jelasnya.
Made Kerta menambahkan BPR sudah menyiapkan likuiditas yang cukup guna mengantisipasi nasabah yang melakukan penarikan tabungan dalam jumlah besar. ” Likuiditas aman, walaupun kondisi ekonomi sulit nasabah disarankan tidak menarik dana dalam jumlah besar, cukup sesuai kebutuhan,” tegasnya. *kup