Negara (bisnisbali.com) –Untuk memperkenalkan keberadaan LPD ke masyarakat, LPD Desa Adat Banyubiru aktif terjun ke banjar-banjar. Sosialisasi ini rutin dilakukan tiap tahun juga dirangkaikan dengan laporan akhir tahun serta program-program LPD.
Kepala LPD Desa Adat Banyubiru I Kadek Arnaya,mengatakan, sosialisasi ke banjar-banjar dilakukan guna menyampaikan laporan akhir tahun secara menyeluruh ke masyarakat. “Dalam penyampaian akhir tahun, kami tidak mampu mengundang seluruh krama (masyarakat adat), sehingga kami turun ke banjar-banjar untuk bertemu langsung dengan masyarakat agar semua mengetahui soal kondisi LPD,” ujarnya.
Sesuai amanat Perda Nomor 3 Tahun 2017 wajib menyampaikan keadaan LPD tiap akhir tahun, sehingga penting baginya agar LPD Desa Adat Banyubiru untuk melaporkan kinerjanya ke seluruh masyarakat. Hal ini juga sebagai upaya lebih memperkenalkan keberadaan LPD kepada masyarakat.
Selain laporan tentang keadaan LPD Desa Adat Banyubiru yang rutin tiap tahunnya, banyak hal lain pula yang dilakukan untuk menarik minat masyarakat. Salah satunya dengan memberikan manfaat atau kontribusi kepada masyarakat. Kadek Arnaya, mengatakan, selain menyerahkan dana pembangunan yang merupakan 20 persen dari laba ke desa adat tiap tahun, LPD Desa Adat Banyubiru juga memberikan manfaat lainnya ke desa adat.
Kontribusi yang diberikan mengambil konsep Tri Hita Karana yang pertama yaitu hubungan harmonis dengan Tuhan (Parhyangan), LPD Desa Adat Banyubiru tiap tahunnya rutin menyelenggarakan dharma yatra serta melakukan punia ke pura-pura.
Selanjutnya dalam upaya memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai realiasai hubungan manusia dengan manusia (pawongan), LPD Desa Adat Banyubiru dikatakannya memberikan bantuan sembako pada masyarakat jompo serta kurang mampu di wilayah Desa Adat Banyubiru. “Program ini pun rutin kami lakukan tiap tahunnya,” ujar Arnaya.
Demikian pula dalam upaya menjaga lingkungan sebagai realiasasi hubungan manusia dengan lingkungan (palemahan), LPD Desa Adat Banybiru juga memiliki program pengadaan tempat sampah. Tempat sampah yang berlogokan LPD Desa Adat Banyubiru ini diletakan di tempat-tempat umum seperti balai banjar. “Kami juga kerap melakukan kegiatan penanaman pohon khususnya jenis nyuh (kelapa) gading, kelapa ganjah di lahan pralaba desa adat. Jenis tanaman ini memiliki kegunaan untuk sarana upakara,” imbuhnya. *wid