Kondisi Sulit, Pelaku Pariwisata Wajib Punyai ”Strategic Plan”

Pariwisata Bali berada pada kondisi yang sangat sulit akibat dampak merebaknya virus corona (covid-19).

1440
Ketut Marjana

Bangli (bisnisbali.com) –Pariwisata Bali berada pada kondisi yang sangat sulit akibat dampak merebaknya virus corona (covid-19). Ketua PHRI Bangli Ketut Marjana mengatakan, saat kondisi sulit pelaku pariwisata mesti tetap semangat menyiapkan strategic plan untuk siap bangkit setelah wabah corona mereda.

Diungkapkannya, imbas virus corona membuat pariwisata  Bali termasuk pariwisata di Bangli lumpuh. Ini dikarenakan tidak ada wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan domestik (wisdom) berlibur ke Bali.

Ia menjelaskan, saat dalam kondisi sulit pelaku pariwisata di Bangli mesti menghentikan semua kegiatan pariwisata. Semua mesti mengikuti imbauan pemerintah melakukan social distancing guna menangkal penyebaran covid-19.

Pengelola Toya Devasya di Kintamani ini memaparkan, ketika aktivitas pariwisata terhenti praktis tidak ada pemasukan dan karyawan mesti dirumahkan. “Karyawan yang bergerak di sektor pariwisata mesti memahami ketika perusahaan tidak beroperasi maka tidak ada pendapatan dan karyawan yang dirumahkan tidak digaji,” ucapnya.

Dalam kondisi sulit, pelaku pariwisata masih dibebankan biaya listrik, air, pajak, biaya BPJS, dan cicilan pinjaman. PHRI berharap pemerintah bisa memediasi pertemuan dengan bank, PLN, BPJS dan instansi perpajakan agar memberikan penundaan pembayaran kewajiban.

Dalam kondisi sulit tanpa penghasilan, menurut Marjana, sulit bagi pelaku usaha pariwisata untuk membayar kewajiban mereka. Setiap usaha pariwisata juga diawali dengan modal pinjaman. Pihak bank mesti memberikan kemudahan dalam bentuk keringanan dalam pembayaran angsuran kredit akibat dampak corona.

Ketut Marjana mengajak seluruh pelaku pariwisata introspeksi diri dan tidak menyerah menghadapi dampak corona. Walaupun dalam kondisi lesu, pelaku pariwisata mesti menyiapkan strategic plan baik dalam produk maupun paket wisata yang ditawarkan. “Strategic plan akan mendorong pelaku pariwisata siap menghadapi kondisi ke depan ketika corona telah mereda,” tegasnya. *kup