Mangupura (bisnisbali.com) –Kalangan sekuritas menilai saham-saham sektor perbankan dan consumer masih potensial dan banyak diminati kalangan investor di tengah pandemic covid-19 atau virus corona. Kendati saham-saham sempat mengalami penurunan namun saham sektor perbankan diyakini masih bisa bertahan.
Branch Manager Panin Sekuritas, Pande Suarsana di Kuta menyampaikan untuk saham yang bisa rekomendasikan dipilih adalah saham perbankan sepertit BBCA, BBRI,BBNI dan BMR serta sektor konsumer ICBP.
“Kami melihat saham-saham bank di atas lebih difensif. Kedua sektor tersebut memiliki kinerja cukup baik serta ketahanan yang kuat terhadap kondisi saat ini,” ujarnya.
Sementara melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Pande memprediksi mulai ada perbaikan meski dalam tren pelemahan. Investor masih mencermati dampak pandemi corona terhadap perekonomian dan sejumlah keputusan pemerintah.
“Akan tetapi Selasa pagi ini, IHSG terpantau mengalami kenaikan +73 menjadi 4.488. Kenaikan ini dipicu karena Presiden memutuskan untuk tidak ada karantina wilayah (lockdown),” paparnya.
Langkah yang diambil pemerintah untuk menekan penyebaran virus corona dengan pembatasan sosial secara luas. Pande Suarsana menyebutkan fakta menunjukkan lockdown di India, Amerika Serikat gagal. Di Indonesia pun pasar tidak menyukai lockdown. Pasar yakin lockdown akan berbuah hal yang negatif.
“Akibat isu lockdown menyebabkan rupiah dan index jatuh,” ucapnya.
Dengan adanya keputusan tegas Jokowi, maka pasar pada Selasa aka mendapat sentiment positif. Ia memprediksi IHSG memiliki suport kuat di 4.000. Menurutnya pergerakan IHSG akan sangan tergantung dengan bertambahnya jumlah korban corona di AS.
“Kita berharap grafik kenaikan jumlah korban akan segera mencapai puncak sehingga setelah itu akan melandai,” harapnya.
Ia pun mengimbau kepada investor di tenagh kondisi saat ini disarankan adalah kalau masuk ke pasar pada saat ini lakukanlah dengan care mencicil (tidak sekaligus).
Remaiser Kemitraan RHB Sekuritas, Tjokorda Agung Nata Arimbawa mengatakan hal sama. Saham-saham perbankan dan consumer masih memiliki kekuatan mengingat kinerja mereka masih baik sehingga akan masih dapat tumbuh di tengah kondisi saat ini. *dik