Gianyar (Bisnis Bali)– Dalam mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19) masyarakat Kabupaten Gianyar diarahkan menerapkan sosial distancing. Direktur Utama PDAM Gianyar atau Perumdam Tirta Sajiwani Gianyar, Made Sastra Kencana Senin (30/3) mengatakan pemakaian air PDAM mengalami peningkatan terbukti masyarakat menerapkan sosial distancing terutama rajin mencuci tangan.
Beberapa lokasi seperti di salah satu Distric Meter Area (DMA) cabang Blahbatuh terjadi penurunan tekanan. Awalnya disinyalir ada kebocoran pipa. Ia menjelaskan penurunan tekanan air tidak menjadi kejadian biasa. Petugas PDAM telah indikasi penyebab tekanan air turun.
Ternyata setelah ditelusuri area tersebut ada peningkatan pemakaian air secara bersamaan. Intesitas pemakaian air meningkat. Terlihat tekanan alat ukur manometer turun.
Menurut Sastra Kencana, penyebab peningkatan intensitas pemakaian air karena masyarakat sedang menjalankan arahan pemerintah social distancing. Saat terjadi ancaman penyebaran COVID 19, masyarakat makin sering mandi dan mencuci tangan. Ini terbukti pada malam hari tekanan air dalam pipa kembali naik.
Kesadaran masyarakat atas kewasapdsan ancaman virus meningkat dengan sering mandi dan cuci tangan. Air PDAM mengandung chlorine yang mematikan virus.” Maka terjadi peningkatan pemakaian air,” jelasnya.
Dalam social distancing, masyarakat lebih banyak dirumah dari pada di luar rumah. Masyarakat lebih banyak untuk mencuci tangan.
Made Sastra Kencana menambahkan kebijakan direksi untuk tidak membebani pelanggan dengan denda keterlambatan guna membantu meringankan beban masyarakat. Pelayanan pelanggan tetap diutamakan. ” Kebijakan yang diambil dengan menugaskan staf secara bergiliran atau shifting guna mengantisipasi ada keluhan yang masuk via telp, dan medsos, staf yang tugas shift menggunakan atribut perusahaan,” tambahnya. *kup