Denpasar (bisnisbali.com) –Manager operasional Tiara Dewata, Novie Setio Utomo, Jumat (27/3) di Denpasar minta masyarakat tak cemas karena pasokan pangan dari distributor, petani, peternak dan sebagiannya masih lancar. Jadi masyarakat berharap tidak perlu beli banyak-banyak dan beli kebutuhan secukupnya saja.
Setelah Hari Suci Nyepi, pasokan barang sudah normal. “Kita ini sudah prepare sebelumnya, jadi kerja sama kami dengan supplier sudah berjalan seperti tahun – tahun sebelumnya. Jadi kami harap masyarakat Denpasar tidak perlu khawatir, tentang pasokan sembako khususnya,” ucap Novi.
Terkait dengan imbauan pemerintah bahwa untuk melakukan social distancing, pihaknya juga mengedukasi masyarakat agar antrean di kasir dengan jarak aman. “Kalau antrean tidak memungkinkan dalam konteks jarak aman, kami akan menutup portal di pintu gerbang, sambil menunggu antrean berjalan normal. Hal ini sudah kami sampaikan juga melalui edukasi lewat informasi,” paparnya.
Selain itu fasilitas-fasilitas lain yang mendukung untuk mengurangi peredaran virus juga telah disediakan, seperti di area parkir sudah disediakan tempat- tempat cuci tangan, ada beberapa tempat tersebar di area parkir harapannya. Selain itu di belakang kasir juga sudah disediakan hand sanitizer, leaflet dan brosur edukasi bagi masyarakat juga diselipkan di belanjaan konsumen.
“Harapan kami membantu pemerintah dalam hal edukasi masyarakat bagaimana harus melakukan tindakan menjauhi virus ini dengan benar,” tandasnya.
Terkait kelangkaan masker dan hand sanitizer diakuinya, karena memang permintaan lebih tinggi dari barang yang diproduksi pabrik. Meski demikian saat pasokan datang, akan dijual dengan harga normal.
Sementara seorang konsumen Hadi mengaku tidak khawatir berbelanja di keramaian seperti supermarket maupun pasar tradisional. Yang terpenting mengikuti imbauan dari pemerintah, memakai masker dan sering mencuci tangan. Ia juga berharap masyarakat berbelanja sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan sehingga semua orang kebagian dan tidak menimbulkan kecemasan berlebihan di masyarakat. *pur