Denpasar (bisnisbali.com) –Penyeberangan Sanur-Nusa turun dratis. Hanya beberapa wisatawan asing dan masyarakat lokal yang tampak, tidak seperti biasanya selalu ramai. Demikian juga kapal (boat) tampak banyak bersandar.
Staf Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa Wilayah Kerja Sanur I Gusti Agus Priyo Sudarma, saat ditemui mengatakan, penyeberangan saat ini turun drastis, beberapa boat juga tidak beroperasi. “Dari biasanya 18-20 boat beroperasi tiap harinya. Saat ini hanya sekitar 10-12 boat yang jalan,” katanya.
Demikian juga keberangkatan, lanjut kata Gusti Sudarma, biasanya dalam sehari bisa 2-3 kali, namun saat ini hanya sekali. “Saat ini hanya sekali, pagi sekali terus sorenya balik,” jelasnya.
Menurutnya, kebanyakan yang melakukan penyeberangan saat ini adalah masyarakat lokal, terutama untuk yang pulang kampung. Namun tidak begitu signifikan. Hal ini dikarenakan tidak adanya kunjungan wisatawan ke Bali serta objek wisata juga ditutup. Meski demikian, pihaknya mengaku tidak akan menutup pelabuhan, tetap dibuka untuk memantau suplai logistik serta untuk masyarakat pulang kampung.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang staf perusahaan penyeberangan Sanur-Nusa, Dewi. Dia mengatakan, dalam sehari pada situasi normal melayani keberangkatan 200-250 penumpang. Namun saat ini hanya sekitar 40-50 penumpang atau turun hingga 75-80 persen.
Dewi mengatakan, kondisi ini lebih parah daripada peristiwa erupsi Gunung Agung bebera tahun lalu yang juga berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan. “Saat ini hanya melayani masyarakat lokal karena wisatawan benar-benar sepi,” imbuhnya. *wid