Denpasar (bisnisbali.com) – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali sudah mempersiapkan Standard Operating Procedure (SOP) dalam mengamankan keandalan listrik di Bali khususnya saat Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu 25 Maret 2020, meski di tengah maraknya wabah virus corona.
General Manager PLN UID Bali Nyoman Swarjoni Astawa, Senen (23/3) menyampaikan, prediksi beban puncak malam saat Nyepi 589 MW atau turun sekitar 40% dari beban puncak yang pernah tercapai pada tahun ini, yaitu 980 MW. Hal ini dikarena berkurangnya aktivitas masyarakat.
Pihaknya tetap menyiagakan petugas teknik di 51 titik posko untuk mengantisipasi adanya gangguan. “Kami tetap berusaha mengamankan listrik, berkaitan dengan COVID-19 saat ini kami prioritaskan tempat-tempat vital seperti Rumah Sakit dan Kantor Polisi,” ujar Astawa.
Meski demikian, Astawa juga menyampaikan keamanan dan kesehatan petugas maupun pelanggan adalah hal utama yang menjadi perhatian. “Sesuai arahan Direktur Utama PLN, sudah sebagian besar pegawai bekerja dari rumah, kecuali petugas yang melakukan fungsi operasional,” ucapnya.
Demi mencegah penularan COVID-19, PLN UID Bali juga membekali petugas dengan masker dan hand sanitizer. “Terkait pencatatan meter, kami mohon kerjasama masyarakat untuk melakukan social distancing pada petugas kami, jika tidak berkenan halaman rumahnya dimasuki, mohon untuk menuliskan jumlah/angka pemakaian yang tertera pada KWh meter di papan atau kertas yang bisa terbaca dengan jelas,” tambah Astawa. *wid