Tabanan (bisnisbali.com)-Pascamerebaknya virus Corona atau Covid-19 di Wuhan, Tiongkok pelan namun pasti telah berdampak pada sektor pariwisata di Bali, tidak terkeculi pada DTW Ulun Danu Beratan yang menawarkan keindahan alam dan pura di tengah danau. Itu tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing yang mengalami fluktuasi dengan tren penurunan sejak akhir Januari 2020 lalu.
Tren penurunan angka kunjungan tersebut berlangsung hingga kini, bahkan dengan persentase yang cukup signifikan dari kondisi normal. Itu tercermin dari angka kunjungan ke DTW Ulun Danu Beratan pascamerebaknya virus Corona di Tiongkok yang rata-rata hanya mencapai 1.600-1.700 orang per hari pada Februari 2020 lalu atau menurun dari rata-rata normal yang mencapai 2.200 orang per hari. Kondisi penurunan tersebut terus berlanjut, sejak pertengahan Maret 2020 DTW Ulun Danu Beratan hanya bisa mengantongi angka kunjungan 600 orang per hari.
“600 orang ini terdiri wisatawan asing mencapai 400 orang dan domestik 200 orang. Kondisi ini mulai terjadi sejak dua hari terakhir, sekaligus merupakan angka kunjungan terendah dengan pesentase hingga 75 persen dari kondisi normal,” tutur Manager DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika, Selasa (17/3).
Perdiksinya, penurunan angka kunjungan wisatawan ini sejalan dengan adanya kebijakan sejumlah provinsi di Indonesia yang menghimbau masyarakatnya untuk sementara waktu menunda bepergian ke luar daerah. Tujunnya, adalah sebagai salah satu upaya daerah tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Di sisi lain jelas Mustika, hingga kini DTW Ulun Danu Beratan tetap membuka atau menerima kunjungan dari wisatawan untuk menikmati keindahan alam dan danau. Katanya, untuk menjamin keamanan wisatawan yang datang khususnya terhadap ancaman penyebaran virus Corona, kini pihaknya setiap hari pada pagi hari melakukan penyemprotan dengan menggunakan disenfektan dan menambah tempat untuk cuci tangan bagi wisatawan di letakan disejumlah titik dilingkungan obyek wisata.
“Penyemprotan ini kami lakukan salah satunya di lobi atau pembelian tiket yang merupakan titik berkumpul wisatawan. Selain itu, hal sama juga dilakukan di sekitar kawasan dan pada titik spot selfie,” ujarnya.
Sementara itu akuinya, ancaman virus Corona ini juga berpengaruh pada sejumlah rencana kegiatan internal manajemen yang dibatalkan dan ada juga rencana akan dilakukan sejumlah penghematan oprasioal jika penurunan angka kunjungan wisatawan ini terus berlanjut. Paparnya, pembatalan tersebut diantaranya terkait rencana kegiatan promosi ke luar daerah dan ke luar negeri pada tahun ini. Selain itu, pembatalan juga dilakukan untuk kegiatan seni pertunjukan sebagai pengganti festival yang rencana akan digelar Juni nanti, namun dengan kondisi yang sekarang ini rencana tersebut dipastikan batal digelar.
Tambahnya, untuk penghematan oprasional, rencananya ada kemungkinan akan melakukan penjadwalan ulang waktu bekerja pegawai. Paparnya, pegawai yang biasanya bekerja setiap hari, kemungkinan akan dijadwal ulang atau dengan kata lain tetap bekerja, namun lama waktu bekerja dikurangi dari hari biasanya. Semisal pegawai yang biasanya bekerja selama sebulan penuh, namun karena tamu sepi maka waktu bekerja pegawai tersebut dikurangi dengan hanya bekerja selama dua minggu saja per bulan.
“Saat ini DTW Ulun Danu Beratan memiliki pegawai mencapai 100 orang. Rencana penjadwalan ulang waktu bekerja pegawai ini dalam rangka untuk efisiensi anggaran oprasional di tengah sepinya angka kunjungan wisatawan saat ini,” kilahnya.*man