Masker dan ’’Hand Sanitizer” makin Langka, Harga bisa Tiga Kali Lipat

Merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19) membuat masyarakat makin cemas karena alat pelindung diri seperti masker dan hand sanitizer, kini makin langka dan sulit didapat.

559

Mangupura (bisnisbali.com) –Merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19) membuat masyarakat makin cemas karena alat pelindung diri seperti masker dan hand sanitizer, kini makin langka dan sulit didapat. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi.

Supervisor sebuah supermarket di Badung, Dewi mengaku sangat kesulitan mendapatkannya pasokan masker dan hand sanitizer.

“Kami order hand sanitizer, kata suplayer kosong di pabrik. Jadi sama sekali kita tidak dapat,” paparnya.

Ia pun mengakui semua merek tidak ada stok, padahal sangat banyak produk hand sanitizer dengan berbagai merek sebelumnya. Sementara untuk masker, pihaknya masih dapat tapi agak sulit dan tidak sesuai dengan orderan.

 “Masker masih susah juga, tadi dapatlah kita barangnya. Kita paling dapat setengah dari jumlah yang kami order dan harga bisa tiga kali lipat harga normal,” ungkapnya.

Hal senada diungkap pemilik minimarket di Denpasar, Putu Sarjana. Dituturkan ketika awal virus corona merebak sekitar dua bulan lalu, ada seseorang yang memborong masker dan hand sanitizer.

“Waktu itu kami tidak mengerti, mengapa orang itu borong masker dan hand sanitizer. Ternyata setelah kami order barang ke suplayer, kami tidak dapat barang karena stok kosong,” ucap Sarjana.

Sekarang dua produk tersebut menjadi sangat langka. “Jadinya kami tidak jual dua produk itu karena tiap order ke suplayer, jawabnya pasti kosong tidak ada barang,” imbuhnya.

Sarjana berharap, pemerintah dan aparat terkait untuk melakukan sidak dan pengecekan bila ada yang melakukan penimbunan.

Sementara itu, sejumlah masyarakat yang ditemui tengah mencari masker dan hand sanitizer di supermarket dan apotek mengaku sangat kesulitan mendapatkan produk tersebut.

“Saya sudah coba cari ke minimarket yang biasanya banyak menjual masker dan hand sanitizer, tapi belum dapat juga. Di apotik juga tidak ada,” ungkap Anto.

Hal senada diungkapkan Yanti, pengelola klinik swasta di Karangasem. Ia mengaku kesulitan mendapatkan pasokan masker dan hand sanitizer, untuk kebutuhan kliniknya.

“Saya mencari masker, sangat sulit. Dan harga bisa melonjak tak tanggung-tanggung,” ucapnya.

Ia pun menyampaikan dalam kondisi normal biasanya membeli satu box masker Rp25 ribu, saat ini bisa mencapai Rp 250 ribu. *pur