Denpasar (bisnisbali.com)-Beberapa pekan terakhir, harga buah impor terus mengalami lonjakan yang dikarenakan pasokan langka di pasaran. Termasuk lemon yang mencapai Rp125.000 per kilogram dari biasanya Rp30.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Di tengah mahal dan langkanya buah impor, buah lokal seperti lemon Bali menjadi alternatif meski kualitas yang ditawarkan tidak sebanding lemon impor.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang pedagang buah di Pasar Badung Sang Ayu Anggawati saat ditemui.Dia menyebutkan, pasokan lemon sangat sulit, bahkan hampir di semua langganannya tidak tersedia stok. Dengan itu dirinya mengambil alternatif dengan menyediakan lemon lokal yang lebih terjangkau yaitu Rp60.000 per kilogram.
Namun dikatakannya, jenis lemon lokal tidak selaris lemon impor. Hal ini dikarenakan kualitas yang ditawarkan kurang. Wanita yang akbrab disapa Bu Ayu ini mengatakan, rasa lemon lokal hambar serta aromanya pun kurang menyengat. Hal ini, menurutnya, yang membuat daya tarik masyarakat kurang terhadap lemon lokal. “Ada yang beli, tetapi tidak selaris lemon impor. Tapi karena sekarang harga lemon impor sangat mahal, jadi masyarakat terpaksa memilih lemon lokal,” ujarnya.
Diakuinya, lemon menjadi buah yang cukup dibutuhkan saat ini. Tidak hanya bagi kalangan industri pariwisata, namun juga bagi masyarakat luas. Lemon dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat.
Kelangkaan pasokan buah impor termasuk lemon, menurut Bu Ayuk, dikarenakan dampak corona yang membuat pengiriman buah yang sebagian besar dari Tiongkok ini terhambat.
Hal senada diakui pedagang buah lainnya, Jro Wiwik yang menjual lemon dengan harga Rp125.000 per kilogram. Selain lemon jenis buah impor lainnya, khususnya jeruk sankis juga melambung mencapai Rp120.000 per kilogram. Diakuinya ini menjadi harga tertinggi yang pernah dialaminya. *wid