Tabanan (bisnisbali.com) –Sempat memberhentikan order pascamewabahnya virus corona, kini Tiongkok kembalimelakukan pemesanan komoditi manggis. Hal ini memberi angin segar bagi sejumlah eksportir manggis di Tabanan, terlebih lagi jelang musim panen.
Direktur PT Bagus Segar Utama sekaligus eksportir manggis, I Wayan Artika, di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan Tabanan, Kamis (12/3) kemarin mengungkapkan, pascaterdampak virus corona sejak seminggu terakhir, ekspor manggis ini mulai pulih dengan tujuan Tiongkok. Imbuhnya, kondisi tersebut sekaligus mencerminkan bahwa pasar di Tiongkok sudah mulai pulih dari pascawabah virus corona yang telah banyak memakan korban jiwa.
“Saat ini dari segi volume ekspor manggis ke Tiongkok memang tidak sebanyak sebelumnya. Namun dengan pulihnya kembali permintaan impor ini sudah cukup menggairahkan dan kini untuk pengiriman manggis tidak saja dilakukan melalui udara (pesawat), tetapi ada juga buyer yang meminta pengiriman melalui jalur laut,” tuturnya.
Saat ini, Artika menerima permintaan impor dengan volume 500 keranjang pengiriman melalui pesawat, dan 2.200 keranjang dengan menggunakan kontainer melalui jalur laut. Terkait harga manggis di pasar Tiongkok, katanya, memang mengalami penurunan dari sebelumnya. Namun hal itu bukan disebabkan menurunnya daya beli konsumen tetapi lebih pada negara kompetiter penghasil manggis, yakni Thailand juga mengisi pasar manggis di Tiongkok.
“Harga manggis dari petani lokal di Tiongkok ini dibandrol bervariasi, tergantung dari pemakaian angkutan pengiriman. Namun rata-rata di kisaran 240-250 yuan per kg,” ujarnya.
Sambungnya, harga tersebut masih cukup menjanjikan untuk pasar ekspor manggis sekarang ini. Hal sama juga terjadi untuk di tingkat lokal, mengingat harga manggis salah satunya di Bali masih cukup kuat meski jelang musim panen sekarang ini. Itu tercermin harga manggis masih berada kuat di atas Rp 10.000-an per kg. Manggis dengan kualitas bagus berada di kisaran Rp 18.000 per kg-Rp 20.000 per kg sekarang ini.
Dengan kembali bergairahnya permintaan impor dari Tiongkok, pihaknya berharap agar pemerintah bisa memberikan stimulus atau keringanan bagi eksportir, khususnya menyangkut biaya kargo pengiriman barang melalui pesawat. Menurutnya, stimulus ini juga dalam rangka ikut merealisasikan program pemerintah tiga kali peningkatan jumlah ekspor sekarang ini. *man