Ekonom Khawatir NPL Perbankan Berpotensi Meningkat

Pengamat ekonomi Prof. Dr. IB Raka Suardana, M.M. mengkhawatirkan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) perbankan akan berpotensi meningkat karena dampak virus corona yang berimbas pada kinerja perusahaan maupun pelaku usaha.

277

Denpasar (bisnisbali.com) –Pengamat ekonomi Prof. Dr. IB Raka Suardana, M.M. mengkhawatirkan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) perbankan akan berpotensi meningkat karena dampak virus corona yang berimbas pada kinerja perusahaan maupun pelaku usaha. Utamanya pelaku usaha atau debitur di sektor pariwisata yang terdampak virus corona baik secara langsung maupun tidak.

“Saya ada kekhawatiran NPL perbankan akan mengalami kenaikan. Tetapi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membuat langkah-langkah antisipasi dengan beberapa kebijakan, terutama kelonggaran untuk debitur yang terkena langsung maupun tidak langasung musibah Covid-19 ini,” katanya di Sanur, Rabu (11/3)
Prof. Raka mengatakan naiknya NPL karena tekanan situasi perekonomian yang melambat akibat pandemi Covid-19. Berapa persen kenaikan NPL perbankan akibat kasus corona, ia belum bisa memastikan karena harus bersarkan hitungan dan analisa. Namun demikian, ia yang sebelumnya menjabat Dekan FEB Undiknas University ini mengatakan pihak perbankan seyogyanya membuat kebijakan situasional, sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada dengan pertimbangan situasi seperti saat ini.
“Para debitur yang merupakan pengusaha terdampak pandemi Covid-19, agar dibijaksanai dengan tidak melanggar regulasi OJK,” ucapnya.

Sebelumnya Kepala Regional 8 Bali Nusa Tenggara, Elyanus Pongsoda mengungkapkan, kasus covid-19 atau virus corona yang saat ini lagi merebak belum tampak mengganggu kinerja perbankan di Bali. Oleh karenanya, OJK pun belum merivisi target pertumbuhan kredit pada 2020 ini.

“Namun tetap ke depan kita akan mengevaluasi lagi, terutama dalam triwulan I karena hemat saya dampak corona kemungkinan akan mulai keliatan pada periode itu,” katanya.
Kendati demikian, OJK tetap optimistis kinerja perbankan di Bali pada 2020 ini tetap akan tumbuh positif, walaupun ada perlambatan.*dik