Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliTas Motif Gringsing, Oleh-oleh dari Tenganan

Tas Motif Gringsing, Oleh-oleh dari Tenganan

Banyak wisata yang tidak mampu membeli kain Gringsing khas desa wisata Tenganan Pegringsingan karena harganya yang sangat mahal.

Amlapura (bisnisbali.com) –Banyak wisata yang tidak mampu membeli kain Gringsing khas desa wisata Tenganan Pegringsingan karena harganya yang sangat mahal. Kini menyiasati hal tersebut, Sekeha teruna-teruni Desa Tenganan Pegringsingan membuat produk tas dengan ciri khas Pegringsingan.

Salah seorang anggota sekeha teruna-teruni Desa Tenganan, Nengah Juliawan,  mengatakan sekeha teruna setempat ingin membangkitkan ekonomi masyarakat dengan membuat produk oleh-oleh yang memiliki ciri khas Tenganan, namun dari segi harga juga masih dapat terjangkau oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Generasi muda di desa kami memproduksi tas dengan model yang kekinian, sehingga bisa menarik minat semua kalangan. Kami memberikan ciri khas pada produk yang kami produksi yaitu menggunakan kain dengan motif gringsing, tapi bukan kain gringsing asli karena harganya sangat tinggi,” tutur Juliawan.

Tas ini menjadi oleh – oleh khas di Desa Tenganan, sehingga oleh – oleh serupa tidak bisa ditemui di objek wisata lain maupun pasar umum. “Ide awal pembuatan tas ini muncul dari Rewedayana, anak kreatif Tenganan yang ingin mengembangkan desa Tenganan. Biar tidak disebut desa kuno gringsing saja, tapi juga mampu untuk berkembang,” ungkapnya.

Jelasnya, produk tas buatan generasi muda Tenganan ini, sangat diminati oleh wisatawan mancanegara karena memang memiliki ciri khas dan juga memiliki kesan etnik yang elegan. “Awalnya target market kami wisatawan lokal, tapi ternyata wisatawan mancanegara yang lebih berminat. Karena motif dan desain tas yang unik, banyak wisatawan yang tertarik karena dapat digunakan tiap saat. Tas ini memiliki brand motif gringsing itu,” katanya.

Tas yang dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk tersebut dibanderol mulai Rp200 ribu hingga Rp 500 ribu. “Tapi harga tetap kami bedakan antara yang lokal dan asing. Karena daya beli memang berbeda,” tukasnya.

Ke depan, harapannya generasi muda Tenganan dapat lebih berkembang dan membuat inovasi baru yang sesuai dengan minat pasar, namun tetap dengan ciri khas Tenganan. “Target kami bisa menyasar semua segmen pasar termasuk generasi milenial,” pungkasnya.*pur

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer