Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliPermudah Konektivitas Produk Ekspor Bali, ALFI Tandatangani Nota Kesepatan  

Permudah Konektivitas Produk Ekspor Bali, ALFI Tandatangani Nota Kesepatan  

Setelah melalui perjuangan panjang, DPW Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI/ILFA) Bali telah menandatangani nota kesepakatan tentang pemberian insentif jasa kepelabuhan produk ekspor dari Bali untuk peningkatan aktivitas dan efisiensi logistik angkutan laut.

Denpasar (bisnisbali.com) –Setelah melalui perjuangan panjang, DPW Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI/ILFA) Bali telah menandatangani nota kesepakatan tentang pemberian insentif jasa kepelabuhan produk ekspor dari Bali untuk peningkatan aktivitas dan efisiensi logistik angkutan laut. Ketua ALFI/ILFA Provinsi Bali, AA. Bagus Bayu Joni Saputra mengatakan melalui penandatangan nota kesepakatan tersebut akan memudahkan anggota DPW ALFI/ILFA Bali dalam optimalisasi transportasi laut via Benoa.

Diungkapkannya, nota kesepakatan ini bernomor No. 981/1694/DISHUB/NK-6/WBC.13/KPP.MP.02/2020. Nota kesepakatan ini ditandatangani Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMP A Denpasar, Operational Direktur PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Ketua ALFI/ILFA Provinsi Bali, dan Trade Direktur PT Meratus Line.

Ia menjelaskan semua sepakat untuk melaksanakan Nota Kesepakatan tentang Pemberian Insentif Jasa Kepelabuhanan Produk Ekspor dari Bali untuk Peningkatan Angkutan Laut dalam Menunjang Sektor Pariwisata dan Perdagangan dengan ketentuan pelaksanaan. Ini didasarkan pada Notulen Rapat Focus Group Discussion (FGD) tanggal 15 Oktober 2019 bertempat di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Notulen Rapat FGD pada 15 November 2019 bertempat di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Notulen Rapat FGD tanggal 14 Januari 2020 bertempat di Kantor PT Pelindo III (Persero) Regional Bali Nusra, Rapat FGD tanggal 5 Februari 2020 bertempat di Kantor PT Pelindo III (Persero) Regional Bali Nusra.

Dipaparkannya, dalam nota kesepakatan yang didatangani Jumat, 14 Februari 2020 tertera dalam rangka meningkatkan ekspor di Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali menyatakan perlu untuk meningkatkan efisiensi sistem logistik dan daya saing angkutan laut dengan menata lalu lintas petikemas. Ini dengan tujuan mengurangi beban dan kerusakan jalan nasional. Ini juga untuk mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan kenyamanan wisatawan di Provinsi Bali.

Selanjutnya Dinas Perhubungan Provinsi Bali akan melakukan penataan terhadap regulasi angkutan barang, peningkatan pengawasan dan penertiban terhadap kejadian ODOL di darat. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMP A Denpasar mendorong peningkatan Utilisasi Pelabuhan Benoa dan membantu kegiatan eksport melalui pelayanan klinik ekspor dan impor.

Bayu Joni meyakinkan DPW ALFI/ILFA Bali mendukung optimalisasi transportasi laut via Benoa yang berdaya saing sepanjang konektivitas terintergrasi dengan feeder/second feeder. Dan EMKL Benoa bersedia menurunkan biaya Rp 100.000,00 dari tarif sebelumnya.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku badan usaha pelabuhan yang mengoperasikan Pelabuhan Benoa, sepakat memberikan insentif/diskon sebesar 31 persen dari total tarif jasa bongkar muat yang seharusnya dikenakan untuk pelaksanaan aktivitas ini dan menyiapkan fasilitas sandar dan lapangan penumpukan yang memadai dan mendukung peningkatan transportasi petikemas lewat laut. PT Meratus Line sebagai carrier via laut sepakat untuk menyiapkan  2 kapal dengan jadwal 3 harian untuk rute Surabaya-Benoa dan Benoa-Surabaya.

Kesepakatan ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak penandatangan dan evaluasi pertama dilakukan 2 (dua) bulan sejak berlakunya kesepakatan. Kemudian dievaluasi lebih lanjut setiap 3 (tiga) bulan, perpanjangan kesepakatan dilakukan berdasarkan kesepakatan semua pihak yang menandatangi nota kesepahaman dengan tersebut.

Bayu Joni yang juga Wakil Ketua Umum  Kadin Bali Bidang Logistik dan Forwarding menyampaikan Bali mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi kepadatan lalu lintas. Ini guna mengurangi kecelekaan, kerusakan jalan khusus angkutan Over dimension Over Load dapat dialihkan via laut. Optimalisasi transportasi laut dengan mempersiapkan Pelabuhan Benoa berdaya saing dan lancar.  “Angkutan ekspor perlu dipertimbangkan karena terkait dengan konektif vesel dan penyumbang devisa, serta barang kerajinan UMKM  Bali,” jelasnya.

AA Bagus Bayu Joni Saputra menambahkan ALFI terus mendorong Pelabuhan Benoa menjadi pelabuhan memberi harapan besar penopang pengembangan industri kreatif di Bali. Selain menentukan persaingan nilai jual produk industri lokal penopang sektor pariwisata, ketersedian Pelabuhan Ekspor-Impor akan mempercepat pengiriman produk ekspor ke negara pasar. Ke depan, Pelabuhan Benoa bisa dimaksimalkan,  pengusaha Logistik di Bali tentu akan bergairah. Ini karena akan dapat menangani proses angkutan Cargo Logistik secara keseluruhan. *kup

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer