Semarapura (bisnisbali.com) –Kunjungan wisatawan ke Kecamatan Nusa Penida, Klungkung makin menyusut yang diduga sebagai dampak dari merebaknya virus Corona. Terlebih lagi, saat ini Indonesia sudah dinyatakan terpapar virus mematikan tersebut.
Tahun ini menjadi tahun terburuk lantaran tingkat hunian hotel (occupancy) di Nusa Penida tak lebih dari 20 persen. Untuk itu promosi pariwisata diharapkan terus digencarkan sehingga bisa menggantikan wisatawan Tiongkok yang sebelumnya mendominasi kunjungan di Nusa Penida.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Klungkung, I Wayan Kariana mengatakan sejak virus Corona merebak tingkat kunjungan wisatawan Tiongkok ke Nusa Penida memang anjlok. Beruntung sejauh ini kunjungan wisatawan Eropa masih stabil. Di samping itu, wisatawan India juga mulai melirik Nusa Penida, bahkan India kini bisa dijadikan target baru bagi pelaku pariwisata setempat.
Melihat peluang ini, dirinya berharap para pelaku usaha di Nusa Penida bisa memanfaatkannya dengan meningkatkan promosi. “Sejak Januari sampai Februari 2020 wisatawan India bisa menjadi market baru di Nusa Penida, walaupun masih one day trip,” ujar Kariana.
Ditambahkannya, turunnya kunjungan wisatawan ini juga berdampak besar pada tingkat hunian hotel. Jika sebelumnya hotel-hotel di Nusa Penida bisa terisi hingga 50 persen, saat ini tingkat hunian nya tidak lebih dari 20 persen. Kondisi ini paling buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Di tengah lesunya sektor pariwisata, dirinya sempat merasa khawatir akan terjadi PHK besar-besaran terhadap karyawan yang bergelut di dunia pariwisata. Namun, untungnya sampai sekarang kekhawatiran tersebut belum terjadi. Dirinya mengaku belum mendengar informasi yang menyatakan ada karyawan dirumahkan karena imbas corona. “Saya belum mendengar ada yang dirumahkan, di Lembongan masih berjalan normal, mungkin karena mereka dicover oleh one day trip,” jelasnya. *dar