DALAM mengatasi persaingan terutama dengan munculnya kain print, perajin tidak hanya diimbau untuk berinovasi pada desain kain tenun. Namun lebih dari itu, para perajin atau desainer dan pelaku usaha kain tenun juga harus memperkaya inovasi desain pada pakaian jadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra saat disingung soal upaya meningkatkan pemasaran kain tenun khususnya di Kota Denpasar. Menurutnya, inovasi pakaian khususnya yang berbahan kain endek harus terus ditingkatkan untuk menarik minat masyarakat dalam memakai pakaian endek. Terlebih dengan adanya persaingan kain print yang kaya motif, membuat inovasi pakaian jadi harus terus
dilakukan guna mempertahankan dan meningkatkan pasar. Dikatakannya, saat ini masyarakat lebih suka berbelanja pakaian yang praktis. Terkendala tukang jahit bagi konsumen, juga menjadi alasan pakaian jadi yang disediakan pelaku UMKM harus lebih ditingkatkan. “Tukang jahit saat ini cukup sulit dicari, sehingga ada kain yang dimiliki konsumen tapi tidak terpakai. Sehingga sekarang perajin atau pelaku UMKM memiliki kesempatan untuk menyediakan pakaian jadi, dengan harapan pemasaran kain endek bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Di Kota Denpasar sendiri, kata Selly Mantra, dorongan untuk berinovasi desain fashion telah diberikan oleh Pemerintah Kota Denpasar bersama Dinas Perindustrian Kota Denpasar. Hal ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan pelaku usaha ataupun perajin dalam berinovasi. Selain itu, untuk lebih meningkatkan pasar kain endek, berbagai upaya juga dilakukan agar masyarakat lebih tertarik menggunakan. Seperti ajang pemilihan Duta Endek yang digelar tiap tahun, membuat kain endek juga menjadi kegemaran di kalangan generasi muda. *wid