Mangupura (bisnisbali.com) –Bali menjadi salah satu provinsi dengan perkembangan pertanian yang baik. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya menggenjot ekspor melalui penguatan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pemantapan Kostratani Dalam Mendukung Ekspor Produk Pertanian yang berlangsung di Hotel Kuta Paradiso Bali, Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kementan
Banun Harpini mengatakan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan selalu berbicara penguatan organisasi pertanian hingga level kecamatan.
“Mentan menugaskan kami untuk secara khusus mengawal pertanian Bali. Program peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian harus dipersiapkan. Selain juga identifikasi produk atau mapping produk pertanian yang siap ekspor,” kata Banun Harpini.
Menurut Banun, Kostratani bertujuan membangun ekosistem pertanian modern berbasis sains dan TIK melalui pemberdayaan penyuluh. Kostratani dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggeraKkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.
“Terobosan ini dilakukan sebagai pengembangan sektor pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga diharapkan petani adaptif terhadap inovasi teknologi pertanian, termasuk mampu berinteraksi dengan media sosial dan perkembangan teknologi informasi,” imbuhnya.
Dalam FGD tersebut, Banun juga menjelaskan, program strategis Kementan lainnya untuk mendukung kesejahteraan petani, di antaranya penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih besar dan skim yang lebih baik serta program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).
Kementan memperkuat akses informasi terkait potensi produk ekspor di masing-masing daerah, melakukan promosi serta membantu para petani yang berpotensi ekspor agar dapat memasuki pasar ekspor.
Ditambahkan Banun, aplikasi IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export) yang merupakan aplikasi peta potensi ekspor untuk setiap daerah dan komoditi unggulannya telah memetakan komoditas unggulan ekspor Bali, antara lain kopi, kakao, salak, dan manggis.
“Mari kita perkuat struktur dan dukungan bagi petani ini. Kita buat rencana aksi yang implementatif, sehingga pemetaan kita kian akurat,” tutupnya. *dar