Mangupura (bisnisbali.com) –Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menerima kunjungan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) utusan Provinsi Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna M. Wedasteraputra Suyasa, dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang dilaksanakan pada Senin (24/2) di Gedung Wisti Sabha yang terletak di dalam kompleks bandara.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam tersebut, Senator Arya Wedakarna diterima oleh jajaran Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara. Turut hadir pula pimpinan lima koperasi penyedia transportasi darat dan taksi, perwakilan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, serta para Bendesa Adat penyangga bandara, yaitu Desa Adat Tuban dan Desa Adat Kelan.
“Kami sangat mengapresiasi Senator Arya Wedakarna yang sangat peduli dan perhatian dengan keadaan dan situasi yang ada di Bandara Ngurah Rai,” ujar Co General Manager Commercial, Rahmat Adil Indrawan ketika membuka rapat.
Secara umum, RDP tersebut membahas terkait evaluasi pelayanan bandara, serta untuk mendengar aspirasi dari sejumlah pemangku kepentingan. Beberapa hal yang menjadi perhatian dari anggota Komite I Bidang Hukum DPD RI tersebut, antara lain terkait transportasi darat, layanan Special Needs Service bagi sulinggih, serta pelayanan bandara secara umum.
Terkait kualitas layanan di bandara, Arya Wedakarna menegaskan bahwa bandara merupakan parameter nama baik Bali dan Indonesia. “Dan tentu, kepentingan saya dan DPD adalah nama baik Indonesia. Karena kalau berbicara tentang airport, bicara Indonesia pasti bicara Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dari situlah, kepentingan kami bukan hanya untuk Bali saja, tetapi juga untuk Indonesia,” tuturnya.
Salah satu isu yang menjadi sorotan utama pihaknya, adalah terkait transportasi darat di bandara, terutama terkait kerja sama PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Grab selaku perusahaan penyedia aplikasi layanan transportasi darat. Dalam rapat ini, Arya Wedakarna turut memberikan kesempatan kepada para perwakilan dari koperasi penyedia transportasi darat dan taksi yang beroperasi di bandara untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka pun mengakui bahwa setelah terintegrasi dengan aplikasi online Grab Airport, banyak keuntungan yang telah diperoleh.
“Dulu, sewaktu kami masih bersifat konvensional, hanya sedikit mendapatkan jumlah retase. Dengan adanya online, yang mana saat ini merupakan sebuah keniscayaan, kami merasa ada peningkatan sekitar 60-70 persen. Jadi kami sangat apresiasi dengan aplikasi online,” ujar perwakilan dari Koperasi Sapta Pesona.
Hal senada disampaikan Perwakilan dari Koperasi Loh Jinawi. “Membandingkan sebelum dan sesudah adanya aplikasi ini, jauh lebih bagus. Kalau dulu dapat satu atau dua kali (penumpang per hari), sekarang bisa empat hingga lima kali, naik sekitar 400-500 persen,” ucapnya.
Arya Wedakarna juga turut mengapresiasi layanan holding room dan lounges khusus yang merupakan bagian dari layanan special need service bagi sulinggih serta para pemuka agama untuk menanti waktu boarding pesawat.
“Selama ini, kerja sama DPD RI dengan airport sangat baik sekali. Beberapa rekomendasi kami telah dilakukan sebaik-baiknya. Saya harapkan komunikasi dengan PT Angkasa Pura I mohon untuk dipertahankan, dan ini juga merupakan apresiasi dari kami,” tutup Arya Wedakarna. *dar